Guyonan Megawati Disambar Media, Tukang Baso Puncaki Trending Topic

- 23 Juni 2022, 12:05 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno sedang tersenyum atau tertawa ringan./instagram
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno sedang tersenyum atau tertawa ringan./instagram /Instagram@megawatisoekarno/Posjakut/

POSJAKUT – Jagad media social twitter Kamis pagi 23 Juni 2022 dihebohkan dengan topik Tukang Baso.

Cuitan warganet terkait Tukang Baso ini sebagai reaksi atas guyonan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno, yang mengatakan pernah wanti-wanti kepada anak-anaknya agar tidak memilih jodoh seperti tukang baso.

Seperti terlihat melalui video yang banyak tersebar di media twitter, potongan pembicaraan Megawati di forum Rakernas PDI Perjuangan penuh canda diisi dengan tawa ringan.

-Baca Juga: Sejumlah Baliho Puan Maharani Dirusak, PDIP Geram dan Lapor Polisi

Tapi omongan Mega ini “disambar” sejumlah media, dijadikan berita, dan jadilah viral dan memancing reaksi warga net yang juga “menyambar” dengan kata-kata sesuai persepsi masing-masing.

Munculnya topik Tukang Baso bersamaan dengan tagar (#)PDIP_KorupsiLagi, dan hingga pukul 08.54 WIB seperti yang dilihat POSJAKUT memuncaki trending topic dari 10 topik yang ada.

Jika topic Tukang Baso memuncaki trending topic dengan 10,5 ribu cuitan, maka tagar PDIP_KorupsiLagi berada pada posisi ketiga dengan 31.890 cuitan, setelah posisi kedua diisi oleh sebuah topic promosi.

Jumlah cuitan ini tentu bukan hari Kamis ini saja, tapi sejak sehari atau dua atau bebera pa hari sebelumnya.

-Baca Juga: Arteria Dahlan Meminta Maaaf di Tengah Mencuatnya Tagar Sunda Tanpa PDI Perjuangan

Topik Tukang Baso, berkelindan dengan topic Rasis, dan juga topic Papua sebelumya yang sempat muncul lalu menghilang.

Semua tak lepas dari omongan Ketua Umum PDIP. Sementar #PDIP-KorupsiLagi lebih merupakan reaksi warga net terhadap berita salah satu kader PDI Perjuangan yang juga mantan bupati, Mardani Maming yang dicekal KPK karena kasus korupsi yang belum begitu jelas.

Di bawah ini beberapa reaksi warganet terkait guyonan Megawati soal tukang baso dan Papua. Antaraya dicuitkan comedian Arie Kriting, atau paling tidak dicuitkan akun menyebut diri @Arie_Kriting.

“Kalau mau mewujudkan Bhinekka Tunggal Ika, ya harus beragam. Gak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain. Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap?

Memang kenapa kalau jadi tukang bakso? Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih dipelihara,” cuit akun tersebut.

-Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Kembali Dilantik sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP Masa Bhakti 2022-2027

“Lebih terhormat seorang tukang baso, karena tukang baso tidak pernah ngembat dana Bansos,” cuit akun @KING__VADUKA (bahasa telah diselaraskan dengan kaedah penulisan-red).

Tukang baso lebih mulia dari pada orang yang memiliki gelar 7 doktor, 3 profesor yang melecehkan tukang baso…tukang baso tidak pernah korupsi uang negara tapi anak didik yang gelar 3 profesor, 7 profesor banyak yang maling uang negara,” cuit akun @Mars_Sahsa. (Bahasa dan penulisan telah diselaraskan-red)

“Gak boleh cari pasangan seperti tukang bakso, cerminan gagasan kelasnya: kelas borjuis,” cuit akun yang lain @SuryaAnta_.

“Kulit hitam dan "kopi susu" gak ada hubungannya dengan nation, artinya dia memang gak pernah paham bedanya ras, rasisme, bangsa dan kebangsaan,” lanjut akun @SuryaAnta_.

“Bisa bayangkan orang asli Papua yang profesinya tukang bakso di mata Megawati putri seorang pencetus Marhaenisme? Bhinneka Tunggal Ika taikebo, dinasti oligarki tai banteng,” cuit akun @MartoArt.

Memang dalam bagian isi guyon atau “omong santainya” Megawati juga menyinggung tentang tentang warna kulit, Papua dan non Papua (termasuk dirinya) jika bersanding seperti “kopi susu” (Mega mencontohkan dirinya dengan seorang kader PDIP).

Lalu Megawati kemudian menyinggung tentang Bhinneka Tunggal Ika dan rekayasa genetika. Tapi semua disampaikan dalam pembicaraan santai atau bernada guyon.

Tanggapan darinetizen memang beragam, dari yang serius sampai yang santai. Yang serius tapi santai alias sersan juga ada, seperti yang dicuitkan akun @Cah_Ngarengan.

“Nasihat tukang bakso pada anaknya : Nak, kalo cari suami atau istri jangan pilih maling ya ? Bapak juga gak ridla kalo sampe kalian menikah dg politisi yg kemayu, waktu butuh pinter merayu, setelah kuasa lupa diri,” cuit akun @Cah_Ngarengan

Ini komentar yang kayaknya sangat serius. Dicuitkan akun @diibdashanuban.

“Pernyataan Megawati soal tukang bakso dan Papua sangat rasis, kenapa lagi-lagi yang dipandang adalah soal ras dan pekerjaan, ini sangat merendahkan martabat rakyat Papua dan profesi tukang bakso.”

“ Sangat disayangkan hal tersebut dijadikan sebagai lelucon di sebuah forum resmi partai,” demikian cuitan akun@diibdashanuban.
Tapi yang ini bernada pembelaan, yang menilai banyak cuitan atau komentar terhadap guyonan Megawati itu sebagai salah paham.

“Ini kok banyak yang salah paham sih. Suasana cair dan akrab saat pembukaan Rakernas PDI Perjuangan. Bu Mega cerita soal guyon sama anak-anaknya tentang mencari jodoh,” cuit akun @na_dirs

“Plus kini sudah terjadi pernikahan antar suku, termasuk di Papua —hal yg baik sesuai Bhinneka Tunggal Ika. Mosok gak paham?,” lanjut akun @na_dirs.

Dilihat POSJAKUT, akun @na_dirs ini mengatas namakan Nadirsyah Husein atau Gus Nadir, cendekiawan/ aktivis NU di Australia. ***

 

 

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah