Penolakan Terhadap UAS Masih Berbuntut, Massa Ancam Usir Dubes Singapura

- 21 Mei 2022, 20:45 WIB
Ustaz Abdul Somad. /Instagram/@ustadzabdulsomad_official
Ustaz Abdul Somad. /Instagram/@ustadzabdulsomad_official /pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT --   Penolakan terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) untuk masuk Singapura oleh pemerintah negeri pulau itu, ternyata masih berbuntut panjang.

Penolakan terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) oleh pemerintah Singapura kendati terjadi sudah hampir satu pekan, masih menyisahkan rasa penasaran dan tidak puas sebagian masyarakat Indonesia, setidaknya mereka yang menyebut diri pendukung UAS.

Penolakan terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) oleh pemerintah Singapura di mata sebagian atau sebagian besar rakyat Indonesia dianggap sebagai penghinaan, karenanya mereka menuntut pemerintah Singapura meminta maaf.

-Baca Juga: Fajar Rian Satu-satunya Wakil Merah Putih Berjuang di Semifinal Thailand Open Siang Ini, Semangat FajRi!

Penolakan terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) bahkan memancing  munculnya ancaman apabila dalam 2 x 24 jam permintaan maaf itu tidak terjadi, massa akan mengusir Dubes Singapura dari Jakarta.

Suara-suara yang menuntut agar Dubes Singapura diusir jika dalam waktu 2x24 jam tidak meminta maaf ke rakyat Indonesia, disampaika massa dalam unjuk rasa yang digelar, Sabtu  siang 21 Mei 2022.

Aksi demonstrasi yang bertajuk "Singapura Sudah Melecehkan Ulama Kami" itu digelar di depan Kantor Kedubes Singapura. Aksi serupa juga digelar sehari sebelumnya.                                 

Mereka yang menyebut diri pendukung UAS itu berasal dari Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai).

Ancaman pengusiran Dubes Singapura itu langsung mmendapat respon dari polisi. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan ancaman tersebut bukan merupakan hal yang benar dan sangat melawan hukum.

-Baca Juga: Terapkan Pola Tanam Modern, PT Food Tjipinang Jaya Mampu Ekspor Beras ke Saudi Arabia

"Tentunya kalau mengusir paksa itu perbuatan melawan hukum. Tidak boleh seperti itu, kita juga tidak menginginkan hal itu terjadi," ujar Zulpan saat dikonfirmasi wartawan.

Kata Zulpan, Dubes merupakan perwakilan negara lain yang wajib dijamin keselamatannya selama bertugas di Indonesia.

Maka dari itu, ia meminta kepada seluruh pendukung UAS untuk mengikuti aturan dan tidak melakukan pengancaman berupa pengusiran yang mana merupakan tindakan melawan hukum.

"Tentunya, kita harus mengikuti aturan yang berlaku. Duta besar ini memiliki perwakilan negara mereka di sini, ada ketentuan dalam hukum internasional juga yang harus diikuti.”

“ Polda Metro Jaya sebagai aparat negara akan menjaga semua hal yang sudah diamanatkan dalam UU," tukas Zulpan.

-Baca Juga: Menpora Zainudin Amali Tegang Saksikan Pasangan Christopher-Aldila

Singapura menolak UAS dan keluarganya (7 anggota termasuk bayi) dengan alas an UAS mereka tuduh sebagai penyebar ajaran ekstremisme dan segregasi; merendahkan agama lain; dan menyebut non muslim sebagai kafir

Selain tiga tutuhan itu, Singapura juga menunduh UAS hanya berpura –pura melakukan kunjungan social ke negerinya. Padahal, UAS sendiri menegaskan, dia dan keluarganya hanya akan berlibur , dan tidak akan melakukan ceramah agama atau lainnya. ***

 

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x