Network
POSJAKUT –Menkopolhukam Mahfud MD berpesan pada Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Irjen Pol Merdisyam agar tidak ada tindak kekerasan dalam menghadapi aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pesan agar polisi mengedepankan wajah humanisnya dalam menghadapi serangkaian aksi demo mahasiswa disampakanan Mahfud MD saat Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kemenko Polhukam, Sabtu 9 April 2022 kemarin.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengingatkan aparat penegak hukum tidak boleh ada kekerasan saat menjaga dan mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa.
Baca Juga: Angka Positif Covid-19 di Jakarta Hari Ini Angkanya Sudah di Bawah 5 Ribu Orang
“Dalam menghadapi rencana unjuk rasa, pemerintah sudah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan penegak hukum, agar melakukan pelayanan dan pengamanan sebaik-baiknya, tidak boleh ada kekerasan, tidak membawa peluru tajam, juga jangan sampai terpancing provokasi,” tegas Mahfud.
Mahfud MD menyampaikan pemerintah memperhatikan rencana unjuk rasa itu dengan seksama.“Pemerintah menilai adanya unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi. Meski demikian, Indonesia juga adalah negara nomokrasi atau negara hukum,” kata Mahfud.
Oleh karena itu, Menkopolhukam mengimbau para demonstran untuk menjaga ketertiban selama berunjuk rasa dan tidak melanggar hukum.
Baca Juga: Selama Ramadhan Polisi Terus Lakukan Filterisasi di 13 Titik Lokasi di Seluruh Kawasan Jakarta
Seperti diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi di depan Istana Negara pada 11 April 2022. Kegiatan itu rencananya diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Artikel Rekomendasi