RENUNGAN: Kesatuan Bahasa dalam Beribadah

- 18 Maret 2022, 07:00 WIB
Suasana menjelang shalat berjamaah di masa pandemi.
Suasana menjelang shalat berjamaah di masa pandemi. /Pikiran-Rakyat.com/

POSJAKUT - Dalam melaksanakan ibadah shalat, umat Islam diberi kesatuan bahasa keseragaman. Islam diturunkan ke dunia ini di tanah Arab, sehingga bahasa yang dipergunakan pun bahasa Arab.

Di antara murid-murid di madrasah itu ada yang bertanya kepada ustad. “Ustad….mengapa kita beribadah,shalat, meski dengan bahasa Arab?”

“Apakah Tuhan hanya mengerti bahasa di Timur Tengah itu?” Tanya salah satu murid.

Ustad pun menjelaskan sambil sambil cerita: “Kalau shalat, seorang imam dengan makmum yang terdiri dari berbagai suku bangsa, tanpa ada keseragaman bahasa, ibadah yang sedang mereka lakukan akan kacau.”

“Contohnya dalam hal menggunakan kata ‘Amin’ saja,”tutur Ustad lebih jauh.

-Baca Juga: TAUSIYAH : Amal Kebaikan Juga Melebur Dosa

“Umumnya, begitu imam selesai membacakan surah Alfatihah, lantas orang (makmum) yang sehari-hari menggunakan bahasa Arab akan mengucapkan ‘Aamiin’. Tapi, orang Jakarta akan mengucapkan ‘Kabulkanlah’.

“Lantas, orang Inggris atau yang sehari-hari menggunakan bahasa Inggris akan berucap, ‘May God Bless Us’. Lalu orang Jawa akan bilang ‘Lha…mbok dingasihi’.”

“Atau, orang Solo akan bilang ‘mugi-mugi dipun sembadani’. Ini baru dalam hal menyebutkan Amin saja, apalagi menyebutkan Allahu Akbar,”jelas ustad, santai.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x