Network
POSJAKUT - Aksi penimbunan minyak goreng (migor) dan penjualan di atas harga eceran (HET) oleh para pedagang nakal/ jahat ternyata masih terus terjadi walau aparat penegak hukum/ polisi sudah berkali-kali memperingatkan.
Aksi penimbunan minyak goreng dan penjualan di atas HET ini, terakhir dibongkar apar Polres Metro Jakarta Selatan sebagaimana diungkap PMJNews, Sabtu 26 Februari 2022, mengutip Kapolres Metro Jaksel sehari sebelumnya.
Aksi penimbunan minyak goreng dan penjualan di atas HET ini telah berlangsung sejak Januari 2022 lalu.
Menurut Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto,pihaknya mengamankan 26 ton minyak goreng dari para pelaku.
Minyak goreng yang ditimbun ini dan kemudian dijual di atas HET disimpan dalam muatan truk.
Delapan pelaku penimbunan minyak goreng yang menjadi distributor nakal menurut Herdi Susianto telah diamankan.
"Saat ini kami mengamankan delapan orang yang saat ini statusnya sedang kami lakukan pemeriksaan, saksi kami dalami apakah ada dugaan tindak pidana dalam peristiwa ini," ujar Budhi kepada wartawan, Jakarta.
"Yang kami temukan ada 26 ribu kilo atau 26 ton liter dan ini memang merupakan minyak goreng premium yang kita tahu berdasarkan Permendag (Peraturan Kementerian Perdagangan) itu harga eceran tertingginya Rp14 ribu," imbuhnya sebagaimana dikutip
Dikatakan Budhi, minyak goreng tersebut dijual dari pabrik seharga Rp12.500 dan harus diperjual belikan para distributor dengan harga maksimal Rp13 ribu. Namun ternyata, harga yang sampai di pasaran melampaui HET.
"Sampai ke hilir, mereka sudah sampai Rp17 ribu, walaupun dari produsen atau pabrikan kami mendapatkan keterangan bahwa mereka menjual Rp12.500, kemudian dari produsen ke bawahnya mereka menjual seharga Rp13 ribu," ujarnya.
Artikel Rekomendasi