Network
POSJAKUT – Warga yang tinggal berdektan dengan Kantor Kelurahan Pademangan Timur Jakarta Utara mulai melakukan urban farming atau pertanian perkotaan di lahan terbatas ukuran 6 x 4 m yang ada di daerah itu.
Umumnya warga menggunakan sistem tanam hidroponik berbagai jenis sayuran seperti sawi pagoda, selada, samhong, pakcoy, dan kangkung sebagai varian utama penanaman.
"Sudah dua kali kita panen sayuran hidroponik yang dikelola langsung oleh ibu-ibu PKK dan anggota PPSU Kelurahan Pademangan Timur, kata Lurah Pademangan Timur, Abdul Rahman Hakim Jumat 25 Februari 2022.
Baca Juga: Anak Muda Perkotaan Perlu Diberi Ruang dan Akses Lebih Guna Pengembangan Teknologi Digital
Menurut Lurah Abdul Rahman Hakim, jenis sayuran yang di panen kali ini adalah selada yang proses tanam hingga panennya sekitar 30 hari. Hasil panen sayuran selada kali ini sebanyak 7 Kg. Nanti rencanyanya kalua panenan lagi sayuran hidroponik ini akan dibeli oleh ASN, PKK, FKDM, dan warga sekitar.
Pihak kelurahan kata abdul Rahman, akan mengembangkan terus konsep urban farming karena selain pemanfaatan lahan terbuka hijau juga dapat menghasilkan produk pertanian yang bisa dikonsumsi sendiri ataupun dipasarkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penerapan sistem tanam hidroponik menjadi solusi utama dalam pengembangan urban farming di lahan terbatas Kantor Kelurahan Pademangan Timur. "Peralatan yang digunakannya pun sangat sederhana seperti pemanfaatan botol minuman bekas, bambu, pipa paralon, selang air, dan bahan lainnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memanen sayuran sawi pagoda. Sawi pagoda memiliki bentuk yang unik dan menyehatkan. Adanya kebersamaan dan semangat yang tinggi menjadi faktor penentu untuk dapat memajukan urban farming di wilayah Kelurahan Pademangan Timur.
Artikel Rekomendasi