LANGGAM JAKARTA: Melongok Danau RiaRio, Wisata Taman Kota di Jalan Pulo Mas Utara yang Mempesona

- 15 Januari 2022, 06:30 WIB
Waduk/Danau RiaRio di Jalan Pulo Mas Utara, saat ini menjadi taman wisata kota yang nyaman untuk dikunjungi
Waduk/Danau RiaRio di Jalan Pulo Mas Utara, saat ini menjadi taman wisata kota yang nyaman untuk dikunjungi /maghfur/Jakarta.go.id

 

POSJAKUT – Warga Jakarta tentu sudah tak asing dengan yang namanya Waduk RiaRio. Waduk Ria Rio adalah waduk yang terletak di daerah Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, seluas 26 hektar.

Kulau kalian naik kendaraan umum atau pribadi dari Pulogadung ke arah Senen, kalian pasti tak menyangka kalua dibalik pagar seng yang berada seputaran perempatan Senen (Pedongkelan) itu ada waduk/danau yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang waduk/danau RiaRio di Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur itu, ikuti dan baca terus LANGGAM JAKARTA, hingga kalian tak perlu jauh-jauh untuk untuk berekreasi bersama keluarga di ibu kota negara ini.

Baca Juga: Rumah Tahfidz Alquran di Pedurenan Bekasi Terbakar, Seorang Santri Asal Filipina Tewas

Dari Ensiklopedia Jakarta diungkapkan sejarah danau RiaRio ini berawal dari1950an. Saat itu daerah ini masih berupa rawa. Pada masa Gubernur Ali Sadikin dibangunlah waduk untuk mengurangi genangan air dan banjir di daerah tersebut.

Pembangunan waduknya sendiri dimulai pada 1960, saat PT Pulomas Jaya membutuhkan tanah urukan untuk membuat lapangan pacuan kuda Pulomas yang tidak jauh dari waduk Ria Rio. 

Nah tentu kalian ingin tahu kenapa nama danau/waduk ini tidak mengikuti nama daerah, seperti danau Sunter karena lokasinya berada di Kelurahan Sunter. Kenapa mesti danau RiaRio?

Baca Juga: Satgas Covid-19: Kasus Positif Bertambah 850, Terbanyak DKI dengan Jumlah 554 Orang

Dari penelusuran LANGGAM JAKARTA nama RiaRio ternyata diambil dari pemimpin PT Pulomas Jaya, Rio Tambunan saat itu. Sementara kata Ria berasal dari kata riak, yang menggambarkan air waduk yang beriak. Alhasil nama RiaRio pun kemudian diresmikan pada 1967.

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini