2 Jam Status Siaga 1 di Bendung Katulampa, 53 RT di Jakarta Tergenang Banjir hingga 2 Meter

10 Oktober 2022, 12:35 WIB
Ilustrasi, Ketua Pelaksana BPBD DKI Jakarta menyebut erjalanan air dari Bendung Katulampa di Bogor perlu waktu 4 jam untuk sampai di Jakarta /PIXABAY

POSJAKUT – Meskipun tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa Bogor saat ini telah turun ke level Siaga 3 (Waspada) dengan ketinggian 140 Cm pada pukul 21.00. Namun debit status Siaga 1 pada pukul 19.16 WIB  tetap berdampak di Jakarta.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji di bendung Katulampa Bogor munkin air sudah normal, namun ketinggian air dengan siaga 1 yang berlangsung 2 jam mengakibatkan dampak di Jakarta.

Isnawa Adji mengatakan perjalanan air dari Bendung Katulampa di Bogor perlu waktu 4 jam untuk sampai di Jakarta. Jadi dampaknya baru dirsakan di Jakarta pada Senin 10 Oktober 2022  dimana sejumlah wilayah di Jakarta tergenang dan banjir.

Baca Juga: BUMD Pangan Jakarta Salurkan Bantuan Sembako pada Warga Terdampak Banjir di 4 Kecamatan di Jaksel

“Ada beberapa wilayah di Jakarta yang posisinya memang berada di bantaran kali Ciliwung pada pukul 06.00 WIB tergenang. Total yang mengalami dampak hari ini ada 53 RT atau 0,174 persen dari 30.470 RT yang ada di Jakarta,” kata Isnawa Adji Seni 10 Oktober 2022.

Secara keseluruhan, wilayah yang terdampak sebagai berikut: di Jakarta Selatan ada 20 RT, yaitu di Kelurahan Tanjung Barat 2 RT dengan ketinggian: 60 s.d 120 cm akibat  Luapan Kali Ciliwung

Kemudian ada n 5 RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian air 60 s.d 300 cm juga diakubatkan sungai Ciliwing yang meluap. Selanjutnya 1 RT di Kelurahan Pengadegan, 3 RT di Kelurahan Rawajati, 2 RT di Kebon Baru, dan 7 RT di Kelurahan Manggarai.

Baca Juga: Atasi Banjir Berkonsep Pendekatan Alam, Pertama di Indonesia DKI Bangun Ruang Limpah Sungai

Banjir di wilayah Jakarta Selatan ini umumnya diseababkan naiknya air kali Ciliwung  hingga memasuki pemukiman warga antara 30-140 Cm.

Di wilayah Jakarta Timur ada 33 RT yang terdampak, yaitu 2 RT di Kelurahan Balaikambang, 2 RT di Kelurahan Cililitan, 4 RT di Kelurahan Cawang, 12 RT di Kelurahan Bidara Cina, dan 13 RT di kelurahan Kampung Melayu.

Banjir di wilayah Jakarta Timur ini juga diakibatkan debit air yang tak tertampung di Kali Ciliwung hingga masuk ke perkampungan warga. Tinggi air di permukiman wara ini bervariasi ada 160-210 cm seperti di Balekambang adan yang 40-100 cm di kelurahan Cililitan.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Berikut Wilayah Ibu Kota dan Jalan yang Terdampak

Di Kelurahan Cawang Jakarta Timur, ada 4 RT yang digenangi air 80-200 cm, 12 RT di Bidaracina ketingian air antara 40-180 Cm. Lokasi-lokasi ini selama ini memang menjadi langganan banjir baik karena hujan di Jakarta maupun dapat kiriman air dari hulu. 

Menurut Isnawa Adji, warga yang rumahnya berada di bantaran Kali Ciliwung ini umumhya sudah mengantisipasi banjir dengan membuat rumah panggung. Sema mereka masih mampu baertahan di rumah panggung biasanya mereka tidak bersedia mengungsi.

Mereka yang mengungsi biasanya kalua panggung rumah mereka yang rata dengan jalan sudah tidak bisa lagi dihuni karena air yang cukup tinggi.

Berdasarkan pantauan lapangan sejauh ini sekitar 10 KK atau 30 jiwa yang mengungsi di Musholla Al Islah dan Depan Gang Haji Maliki.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Tembok MTsN 19 Roboh, 3 Orang Dikabarkan Tewas, 2 Luka

BPBD DKI terus mengerahkan personel untuk membantu warga dan memonitor kondisi genangan di setiap wilayah, dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga. 

Selain itu BPBD DKI juga melakukan kooradinasi Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat agar genangan dapat ditargetkan surut dlam waktu cepat.

BPBD DKI juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial DKI, AGD Dinas Kesehatan, PMI untuk penanganan pengungsi.

BPBD DKI mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: BPBD DKI Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler