Selama 5 Tahun DKI Banyak Lakukan Kolaborasi dengan Berbagai Komunitas, Ini Dia ntara yang Dikerjakan

9 Oktober 2022, 11:15 WIB
Kolaborasi dilakukan diantaranya dengan FDTJ, skateboard dan BMX, StartUp Digital, YLKI, dan beberapa lembaga untuk penetapan cagar budaya /PIXABAY

POSJAKUT – Gubernur DKI Jakarta anies Baswedan mengungkapkan selama 5 tahun terakhir pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai komunitas dalam membangun Jakarta untuk menciptakan kota yang sesuai dengan kebutuhan warganya.

Salah satu kerjasama dengan komunitas tersebut adalah dalam pembuatan papan informasi berupa penanda (signage) dan penunjuk arah (wayfinding) di beberapa halte Transjakarta sejak Agustus 2019.

Papan informasi tersebut merupakan kolaborasi dengan komunitas Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ). Pemasangan papan informasi ini juga didukung oleh Dinas Perhubungan, PT Transportasi Jakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta.

Baca Juga: Dua Pekan Jelang Purna Tugas, Anies Apresiasi Kolaborator yang Berhasil Wujudkan Jakarta Kota Kolaborasi

Bukan itu saja tetapi juga mendapt dukungan dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), serta komunitas kreatif Kreavi.

Papan informasi yang tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris titu memuat semua moda transportasi yang melintas di area tersebut. Warga dapat melihat rute, kode nomor transportasi umum yang melintas, juga peta integrasi antarmoda transportasi.

Papan tersebut telah memudahkan mobilitas warga Jakarta yang melakukan menggunakan moda tranportasi massal Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta. Hal ini dapat membentuk masyarakat yang mandiri dalam bertransportasi umum.

Baca Juga: Jakarta Siapkan Sistem Atasi Sampah dan Banjir dengan Kolaborasi Bersama Presisi

Selain itu, masih banyak lagi bentuk kolaborasi dengan komunitas Jakarta lainnya, seperti pembangunan skatepark di Taman Maju Bersama yang melibatkan komunitas skateboard dan BMX dalam perancangannya serta pembangunan arena parkour bersama komunitas parkour. 

Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Jakarta Smart City juga telah bekerja sama dengan perusahaan digital startup untuk sama-sama memecahkan berbagai permasalahan di kota Jakarta. 



“Ketika awal Smart Collaboration dicetuskan, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan delapan perusahaan digital, yakni Nodeflux, duithape, Botika, Gojek, Grab, Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee,” kata Anies sebagaiman dilansir Jakarta.go.id Ahad 9 Oktober 2022.

Baca Juga: Bersama Membangun Jakarta, Anies Sampaikan Apresiasi Mendalam Kepada Ribuan Petugas Lapangan 

Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak jelas Anies telah mendorong perkembangan smart economy dengan mempromosikan UMKM DKI Jakarta dalam ranah digital.

Sedangkan Nodeflux, sebagai emerging startup yang berfokus pada Artificial Intelligence, membantu Jakarta dengan License Plate Recognition yang dapat membantu mengenali dan membaca plat nomor kendaraan untuk penerapan E-tilang.

Kolaborasi seperti ini kata gubernur yang segera purnatugas 16 Oktober 2022 dapat menjadi pemantik kehadiran perusahaan teknologi lain yang siap memberikan solusi komprehensif untuk masalah di Jakarta.

Baca Juga: Gantikan Anies Baswedan, Heru Budi Hartono Ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.

Kolaborsi kata anise menjadi kata kunci penting dalam membangun Jakarta. Lembaga-lembaga Kemanusiaan  juga telah menjadi mitra Jakarta dalam menghadapi bencana, seperti banjir ataupun kebakaran.

Jadi tidak hanya jajaran pemerintah yang turun menangani bencana, lembaga kemanusiaan juga merupakan elemen penting kolaborasi. Salah satunya, Baznas BAZIS DKI Jakarta. Lembaga kemanusiaan ini membantu menurunkan armada, membuka posko, membangun dapur umum, serta mendistribusikan bantuan.

Anies menjelaskan, sejarah masa lalu telah membentuk Jakarta yang sekarang. Untuk itu, pelestarian sejarah dan budaya terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Gubernur Anies dan Jajaran Pimpinan DKI Jakarta Lakukan Takziah Korban Tembok Sekolah Ambruk 

Sepanjang 2018-2022, Pemprov DKI Jakarta menetapkan 50 Cagar Budaya. Penetapan objek sebagai Cagar Budaya merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sebagai upaya pelestarian. 

“Penetapan ini menjadi dasar hukum yang jelas sebagai landasan pelestarian Cagar Budaya. Penetapan ini juga sebagai bagian dari upaya kami dalam melindungi aset budaya yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta,” kata Gubernur Anies.

Penetapan objek menjadi Cagar Budaya telah melalui kajian yang diverifikasi oleh Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta. Verifikasi dilakukan dengan melakukan survei, riset daftar pustaka, dan melakukan pembahasan kajian.

Baca Juga: Nasdem, Demokrat dan PKS Segera Umumkan Pencapresan Anies Baswedan, Jokowi: Saya Tidak Ingin Berkomentar  

Kriteria penentuan objek untuk menjadi Cagar Budaya antara lain, berusia 50 tahun atau lebih; mewakili gaya paling singkat berusia 50 tahun; memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan dll

Sejauh ini objek-objek yang sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya antara lain Lapangan Golf Rawamangun, Gedung Bank Indonesia Kebon Sirih, Gedung Kantor Pusat Garuda Indonesia Jalan Kebon Sirih, Gedung Tjipta Niaga.

Kemudian Tugu Peringatan Proklamasi, Rumah Proklamasi, Stasiun Jatinegara, Jembatan Kereta Jalan Matraman Raya, dan Jembatan Kereta Terowongan Tiga.

Baca Juga: Dua Pekan Jelang Purna Tugas, Anies Apresiasi Kolaborator yang Berhasil Wujudkan Jakarta Kota Kolaborasi

Selain Cagar Budaya, Pemprov DKI Jakarta juga menetapkan Warisan Budaya bukan benda sebagai upaya pelestarian kebudayaan Jakarta.

Totalnya, ada 47 objek Warisan Budaya Takbenda yang ditetapkan selama 5 tahun terakhir, di antaranya Topeng Tunggal, Hadroh Betawi, Silat Sabeni Tenabang, Petak Umpet Betawi, Panggah Betawi, Sayur Sambel Godog, Asinan Betawi, dan Golok Betawi.

Dengan ditetapkannya karya budaya menjadi Warisan Budaya Takbenda ini, diharapkan dapat melestarikan karya budaya tersebut dari kepunahan dan menjadi kebanggaan bagi warga Jakarta, khususnya masyarakat Betawi.

Baca Juga: Wujudkan Jakarta Sebagai Kota Global dan Berkelanjutan, Ini Salah Satu Upaya yang Dilakukan Anies Baswedan

Selain itu, penetapan Warisan Budaya Takbenda juga dapat menjadi motivasi bagi para pelaku seni lainnya untuk mencatatkan karya budayanya dan diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda, sehingga semakin banyak khazanah budaya yang berkembang di Jakarta.

Komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melestarikan budaya juga tampak pada pengembangan Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan serta revitalisasi Taman Ismail Marzuki.

Dengan begitu, para seniman, budayawan, dan warga dapat lebih produktif berkarya di tempat yang nyaman dan memiliki fasilitas baru. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: jakartagoid

Tags

Terkini

Terpopuler