Melihat Pameran Temporer di Museum Bahari, Ada Foto Korban yang Selamat Ketika Tsunami Palu

27 Agustus 2022, 21:10 WIB
Melihat Pameran Temporer di Museum Bahari, Ada Foto Korban yang Selamat Ketika Tsunami Palu Sulawesi Tengah /Nur Aliem Halvaima /Foto : Prihardjo / POSJAKUT/

POSJAKUT - Pameran temporer "Manusia dan Bencana : Mitologi, Mitigasi dan Masa Depan" saat ini berlangsung di Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan No. 1 Jakarta Utara.

Dalam pameran temporer tersebut, POSJAKUT melihat terpajang berbagai foto di beberapa daerah ketika terjadi bencana alam, baik gempa bumi, tsunami maupun kapal yang karam.

Di ruang tersendiri ada film dokumenter yang menarasikan korban selamat tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September tahun 2018.

Juga tradisi sesajen suatu usaha tolak bala pada zaman nenek moyang kita dipajang pada pameran tersebut.

Baca Juga: Disbud Jakarta Gelar Pameran Bertema Manusia dan Bencana di Museum Banhari Jakarta

Selain itu, ada juga foto meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan gelombang Tidal yang menyapu pulau pulau dan pantai di ujung barat Jawa dan ujung selatan Sumatra, juga divisualkan di ruang pamer. 

"Ini foto keren dan cukup humanis. Foto yang memperlihatkan sosok anak yang selamat dari bencana dahsyat tersebut," komentar seorang pengunjung sambil menunjuk foto tersebut.

Selain itu, juga dipamerkan peta kepulauan Flores NTT dengan titik-titik hitam. Menurut kurator pameran, Rahmadiyah Gayatri, "Suara itu dari tanah Flores," kata Gayatri.

Terdengar dari pengeras suara di bawah peta itu suara : ting tong tang tong tung.. berulang ulang.

Baca Juga: Komunitas Jelajah Budaya Jalin Kerjasama dengan Museum Bahari Jakarta, Ini Antara Lain Kegiatannya!

Pengamat budaya dan pariwisata H Abu Galih yang mendengarkannya mengatakan, suara itu sangat mengesankan. "Suara tanah itu cukup ritmis," kata Abu Galih.

Tertulis keterangan di papan narasi yang menyatakan bunyi tanah tersebut berasal dari data sonifikasi gempa Flores tahun 1961-2020 di arsip geologi Amerika Serikat.

Data tersebut kemudian diolah oleh Java Audio. Kemudian bunyi tanah Flores tersebut dipublikasikan pertamakali di Maumere bulan September 2021 pada suatu pameran juga.

Baca Juga: Berwisata Sejarah ke Museum Bahari Jakarta Utara, Ada Koleksi Kapal dan Perahu Tradisional Nusantara

Pameran Temporer ini diresmikan pembukaannya oleh Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Hendry Wardhana, Kamis 25 Agustus 2022 berlangsung hingga 26 Oktober 2022.

Kadis Kebudayaan mengharapkan, pameran tersebut dapat memperkenalkan budaya leluhur dalam mengingatkan manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan dan peringatan akan datangnya bencana.

"Juga dapat menginformasikan informasi kepada pengunjung melalui koleksi yang tangible maupun intangible yang berkaitan dengan budaya leluhur dalam mencegah dan menghadapi bencana," tandasnya.

Baca Juga: Menara Syahbandar Jakarta Utara, Jadi Pesona Tersendiri Bagi Pengunjung Museum Bahari

Sementara Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta Mis Ari mengakui, pameran ini memang beda dengan pameran pameran sebelumnya di Museum Bahari.

"Pameran kali ini berupaya menyuguhkan seni instalasi kontemporer karya seniman lintas media, produser dan penggiat literasi kebencanaan dari kota Palu yaitu Rahmadiyah Tria Gayathri," ujar Mis Ari.***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler