Meskipun Anggarannya Dicoret DPRD, Tahun Ini Jakarta Timur Bangun 2.000 Sumur Resapan

19 Agustus 2022, 10:45 WIB
Jakarta yang selalu menjadi langganan banjir saat musim hujan apalagi ditambah air pasang sebetulnya butuh  paling tidak 1.800.000 sumur resapan /toto ANT

POSJAKUT – Sumur resapan di Jakarta merupakan kebutuhan, selain sebagai salah satu upaya menanggulangi banjir juga untuk mengurangi genangan di saat hujan.

Pemerintah Jakarta sendiri sebetulnya sudah mulai membangun sumur resapan pada masa pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo pada 2012.

Alasannya, ya karena sumur serapan itu berfungsi menyerap air yang berasal di atas permukaan tanah, dengan begitu sumur serapan membantu mengurangi aliran pada permukaan sekaligus mencegah terjadinya genangan air berlebih.

Baca Juga: Meski Banyak Suara Nyinyir, Warga DKI Justru Berlomba-lomba Membangun Sumur Resapan untuk Tanggulangi Banjir

Air hujan yang turun biasanya akan mengisi parit, kemudian disalurkan ke area sumur resapan melalui saluran pipa. Air kemudian akan tertahan di dalam sumur dalam waktu tertentu, selanjutnya air akan meresap dan mengalir ke dalam tanah.

Seperti diketahui, Daerah Khusus Jakarta yang selalu menjadi langganan banjir saat turun hujan lebat di daerah hulu serta air pasang di wilayah utara diperkirakan membutuhkan 1.800.000 sumur resapan hingga air tak sempat tergenang di permukaan. 

Sumur resapan sendiri merupakan bangunan rekayasa teknik dengan bentuk sumur. Fungsinya sebagai tempat penampungan air yang datang dari atas tanah. Sumur resapan itu akan terbentuk secara alami dan dibantu oleh resapan-resapan air pada suatu daerah.

Baca Juga: JPS Minta Anggota Dewan Rajin Turun ke Lapangan Agar Kalau Bicara Soal Sumur Resapan Menggunakan Data

Tiap sumur resapan memiliki kedalaman 270 cm (2,7 meter). Ada empat buis beton yang dipasang sebagai dinding sumur resapan, dan bagian paling bawah diisi batu kali ukuran 15-25 cm, diameternya lebih kecil ketimbang buis beton di atasnya.

Secara teknis ada dua model sumur resapan yang bisa dibangundi Jakarta. Yang pertama adalah sumur resapan tipe buis beton dan tipe modular.

Yang tipe buis beton itu berlubang heavy duty dengan menggunakan beton Adhi Mix yang harga satuannya berkisar Rp.2 juta. Sedangkan untuk yang  tipe modular harganya berkisar di Rp7,3 juta per meter kubik.

Baca Juga: Di Jakarta Selatan Banyak Permintaan Warga Membuat Sumur Resapan untuk Atasi Banjir

Sejauh ini Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta lebih banyak menggunakan sumur resapan tipe Buis Beton hingga saat ini, sumur resapan tipe buis beton sudah dibangun di 19.042 titik dengan kapasitas penyerapan air sebesar 37.369 meter kubik.

Sementara yang tipe modular totalnya 8.536 meter kubik dengan target akhir nanti 18.224 meter kubik. Tahun 2021, Pemprov DKI menargetkan pembangunan sumur resapan di 26.932 titik dengan daya tampung air 53.050 m3.

Pada 2022 pemerintah Jakarta tidak membangun sumur resapan karena anggaran pembangunannya dicoret oleh DPRD DKI.

Baca Juga: Ada 2 Tipe Sumur Resapan di Jakarta dengan Harga Rp7-13 Juta Per Unit

Kendati anggaran pembangunjan sumur resapan di tingkat provinsi dicabut oleh DPRD namun masing-masing wilayah kota tetap melakukan pembangunan sumur resapan yang diambilkan dari anggaran pembangunan.

Pemerintah Kota Jakarta Timur, misalnya untuk 2022 ini berencana membangun 2.000 sumur resapan di 10 wilayah kecamatan. Ini sebagai salah satu upaya antisipasi genangan saat musim hujan karena wilayah kotalah yang paling merasakan akibat banjir.

Rencana pembuatan sumur resapan ini terungkap dalam rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) yang digelar di Gedung Blok C kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis 18 Agustus 2022 kemarin.

Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, pekan depan titik lokasi pembuatan sumur resapan akan ditentukan. Khususnya di daerah yang sering terjadi genangan saat musim hujan. 

Baca Juga: Sebagian Jakarta dan Kota-kota di Wilayah Penyangga Hujan Turun Merata pada Siang Hari

Karena itu, Awar ingin agar Sudin SDA melakukan penjadwalan untuk survei lokasi yang disinyalir terjadi genangan dan banjir setiap terjadinya hujan deras.

Selain membuat sumur resapan, lanjut Anwar, pihaknya juga meminta jajaran Sudin Sumber Daya Air untuk mengecek kondisi semua waduk, embung, atau setu dan saluran air yang ada di 10 kecamatan. 

"Mumpung saat ini sedang musim kemarau, SDA harus cepat kerjakan dari sekarang," kata Anwar dalam keterangan Jumat 19 Agustus 2022.

Disebutkan, alasan membuat target 2.000 sumur resapan itu tentu dikaitkan dengan kemampuan dan kapabilitas dari unit teknis terkaitnya. Dia berharap target 2.000 sumur resapan itu bisa tercapai dan mampu dikerjakan dengan cepat. ***

 

 

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: posjakut/jktgoid

Tags

Terkini

Terpopuler