BPBD DKI Jakarta Tegaskan Seluruh 83 RT yang Tergenang Banjir di Jakarta Sudah Surut

17 Juli 2022, 18:30 WIB
BPBD DKI sebut genangan di 83 wilayah RT yang sempat terjadi Sabtu 16 Juli 2022 malam, hingga Minggu 17 Juli 2022 dinihari telah surut /foto ant

POSJAKUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, genangan di 83 wilayah RT yang sempat terjadi, Sabtu 16 Juli 2022 malam, hingga Minggu 17 Juli 2022 dinihari telah surut.

Menurut Kepala Pusat dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Insaf genangan di 83 RT ini disebabkan meluapnya beberapa kali di Jakarta, seperti Ciliwung, Krukut, Pesanggrahan, Mokevart, Angke dan Semonggol.

Ia menjelaskan, penanganan genangan dilakukan secara terpadu melibatkan OPD terkait dan PPSU Kelurahan serta kecamatan di lokasi terdampak.

Baca Juga: Sudinsos Jakarta Barat Salurkan Bantuan, BPBD DKI: Titik Banjir  Jakarta Berkurang dari 92 Jadi 83 RT

"Genangan yang terjadi di 83 titik RT sudah surut sejak pukul 03.00 WIB," tegas M Insaf, Minggu 17 Jiuli 2022.

Kepala Pusat dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta mengatakan warga di tiga lokasi yakni Bangka, Cilandak Timur dan Kembangan Utara yang sempat mengungsi saat terjadi genangan juga telah kembali ke kediaman.

Disebutkan, pihaknya menyiapkan layanan Call Center 112 selama 24 jam untuk penanganan banjir dan bencana lainnya.

Baca Juga: Penanggulangan Banjir di Jakarta Terus Dilakukan, Asbang LH DKI: Perlu Penerapan Konsep RTH Jadi RTB

Seperti diketahui, sejumlah wilayah di DKI Jakarta seperti Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mengalami genangan atau banjir dengan ketinggian lebih dari 40 cm pada Sabtu 16 Juli 2022 kemarin.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir menggenangi 71 RT dengan ketinggian 40 sentimeter.  Wilayah yang terendam juga tersebar di 22 RT di Jakarta Selatan dengan ketinggian berbeda-beda.

Sebanyak 22 RT di Jakarta Selatan yang terendam banjir itu berada di Kelurahan Pondok Labu, Pondok Pinang, Bangka, Petogogan, Tanjung Barat, Cilandak Timur, Pejaten Timur, dan Rawajati.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Cisarua Bogor, 1620 Warga Terdampak

Titik banjir, paling parah terjadi pada 2 RT di Kelurahan Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Ketinggian air banjir di wilayah mencapai lebih dari 1 meter.

Selain Jakarta Barat dan Selatan, hujan dan kiriman air dari wilayah hulu juga membuat kali Cliwung meluap dan menggenangi lebih dari 41 RT di  Kelurahan Cililitan, Kelurahan Cawang dan Kelurahan Bidaracina serta Kampung Melayu.

Warga di 4 kelurahan Jakarta Timur yang berada di pinggiran kali Ciliwung ini memang hampir setiap musim hujan selalu kebanjiran antara 60 cm hingga 1,5 meter hingga mereka sudah terbiasa dan mengantisipasinya dengan membuat tingkat.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Cisarua Bogor, 1620 Warga Terdampak

Penyebab utama banjir di Jakarta pada umumnya adalah karena curah hujan lokal yang tinggi, ditambah curah hujan tinggi di daerah hulu sungai dan berpotensi menjadi banjir kiriman.

Selain itu mengingat posisi Jakarta yang lebih rendah dari permukaan air laut seringkalimembuat  rob atau air laut pasang tinggi di daerah pesisir dan kepulauan, serta tingginya sedimentasi akibat erosi. 

Hal lain yang juga menjadi penyebab banjir di Jakarta adalah sampah yang menyumbat sungai dan saluran air.

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, M Insaf, titik banjir di Ibu Kota mulai saat ini berkurang dari semula 92 RT kini menjadi 83 RT.

"BPBD mencatat genangan dari sebelumnya 92 RT saat ini menjadi 83 RT atau 0,272% dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta, dengan ketinggian lebih 40 cm sampai 1,5 meter," katanya. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: BPBD DKI Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler