558 Sakit, 11 Wafat, Jemaah Diimbau Tak Lakukan Transaksi Badal: INFO HAJI

24 Juni 2022, 20:35 WIB
558 Sakit, 11 Wafat, begitu info terbaru jamaah haji Indonesia sampai 24 Juni 2022. Foto: illustrasi, calon jemaah haji Kota Bandung tengah melakukan manasik haji beberapa waktu lalu //Portal Bandung Timur/heriyanto/ /cimahi.pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT – Jumlah jemaah haji Indonesia yang sakit per hari Jumat 24 Juni 2022 mencapai 558 orang. Jemaah yang wafat bertambah satu orang sehigga jumlah yang meninggal menjadi 11 orang.

Demikian disampaikan Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat 24 Juni 2022.

Fauzin menyebut, di antara Jemaah yang sakit, 383 orang rawat jalan, 188 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan 17 orang dirawat di RSAS.

Sementara Jemaah yang meninggal adalah atas nama Alfin Hartini Soengeb, perempuan, 59 tahun nomor paspor C63 99 592, asal kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB 9).

-Baca Juga: Jemaah yang Wafat 10, Jumlah yang Sakit Capai 447 orang: INFO HAJI

Terkait jaminan pelayanan bagi Jemaah yang sakit, Fauzin menyebutkan pemerintah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji.

Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Menurut Fauzin, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang meninggal dunia di asrama haji Embarkasi atau Embarkasi antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

“Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Dan ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa,” terang Fauzin.

-Baca Juga: Dubes RI untuk Saudi Arabia Usul Kuota Haji Tahun Depan Dinormalkan dan Disesuaikan Jumlah Penduduk

Lantas, bagaimana tahapan pelaksanaan badal haji? Fauzin menjelaskan bahwa ada beberapa tahap yang dilalui.

Pertama, pendataan jemaah wafat sampai dengan tanggal 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daker Makkah. Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 WAS tanggal 9 Zulhijjah.

“Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan dilanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, sampai dengan seluruh raangkaiannya selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul,” jelas Fauzin.

Tahap selanjutnya atau kelima, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksakan tugas badal haji. PPIH Arab Saudi lalu menerbitkan sertifikat badal haji.

Terakhir atau ketujuh, sertifikat badal haji diserahkan ke PPIH Kloter untuk diberikan ke keluarga jemaah yang dibadalkan.

-Baca Juga: Lima Penyakit Paling Sering Dialami Jemaah Haji Indonesia

“Pelaksanaan badal haji tidak dipungut biaya,” tegas Fauzin yang juga Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi, Setjen Kemenag.

Pemerintah, lanjut Fauzin, mengimbau agar jemaah tidak melakukan transaksi badal haji dengan pihak yang tidak bertanggung jawab. Jemaah sebaiknya melapor kepada PPIH Kloter dan PPIH Sektor untuk memastikan pelaksanaan badal haji.

Jemaah bisa juga berkonsultasi terkait badal haji melalui watshap center di nomor +966 503 5000 17
61.070 Jemaah

Memasuki hari ke-21 operasional haji 1443 H/2022 M, total 61.070 jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Tanah Suci, baik dari Bandara Jeddah maupun Madinah.

Dari jumlah itu, sebanyak 47.488 jemaah sudah berada di Makkah, sisanya masih menjalani Ibadah Arbain di Madinah.

Jumat ini, 24 Juni 2022, ada 2.866 jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka terbagi dalam tujuh kloter dan berangkat dari enam embarkasi.

Dua kloter berangkat dari Embarkasi Jakarta – Bekasi/JKS (820). Masing-masing satu kloter berangkat dari Embarkasi Batam/BTH (450), Lombok/LOP (393), Solo/SOC (36), Surabaya/SUB (450), dan Makassar/UPG (393).**

 

Editor: Ramli Amin

Tags

Terkini

Terpopuler