DKI Jakarta Jalin Kerjasama dengan Petani Sleman Yoryakarta Kembangkan Budidaya Veritas Sistem Mina Padi

29 Mei 2022, 13:00 WIB
Dari 113 hektar luas lahan dengan budidaya sistem mina padi diperkirakan hasil panen bisa mencapai 678 ton untuk satu musim tanam dengan varietas bulir panjang /maghfur/Sinar Tani

POSJAKUT -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lewat PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) melakukan kerja sama budi daya padi dengan petani di Kabupaten Sleman melalui PT Indoraya Mitra Persada (IMP) 168 dan para mitra tani Kapanewon Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) Pamrihadi Wiraryo, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Direktur Utama PT FSTJ, dirinnya dan Direktur Utama PT IMP 168, Atik Candra di Kampung Mina Padi Samberembe, Dusun Samberembe, Desa Candibangun. 

Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, kerja sama budi daya ini dilakukan di lahan seluas 113 hektare. Dari luas lahan, dia mengestimasi hasil panen bisa mencapai 678 ton untuk satu musim tanam dengan varietas bulir panjang seperti Ciherang, IR 64, mekongga dan varietas bulir panjang lainnya.

Baca Juga: Terapkan Pola Tanam Modern, PT Food Tjipinang Jaya Mampu Ekspor Beras ke Saudi Arabia

"Alhamdulillah, MoU sudah kita realisasikan, Rabu, 25 Mei 2022, lalu. Semoga ini akan memberikan kebaikan untuk semua, khususnya petani di Yogyakarta akan bisa semakin sejahtera," kata Pamrihadi Wiraryo Ahad 29 Mei 2022.

Pamrihadi menjelaskan, dalam kerja sama budi daya ini, PT FSTJ membantu pembiayaan mulai dari benih, pupuk, pestisida dan sarana produksi lainnya. Kemudian, PT IMP 168 sebagai farm manajemen dan petani menyediakan lahannya untuk digarap. 

Baca Juga: Food Station Tjipinang dan Bulog DKI Jamin  Stok Beras Jelang Idul Fitri 2022 Lebih dari Mencukupi

Food Station jelas Pamrihadi, juga berperan membantu petani dalam penyerapan hasil panen dan kepastian harga ketika panen raya. Penanaman bersama dimulai dari budidaya mina padi di lahan seluas 3 hektare.

Sistem minapadi merupakan konsep budidaya yang mengintegrasikan antara budidaya ikan dan tanaman padi dalam suatu sistem budidaya di sawah, dimana ikan dapat menyediakan nutrisi bagi padi serta menyediakan pupuk dan memperbaiki struktur tanah melalui hasil metabolisme (feses) dan sisa pakan yang tidak terkonsumsi

Budidaya mina padi ini menjadi terobosan dalam kegiatan pertanian karena dengan menggunakan lahan yang sama, bisa memperoleh panen dua komoditas yaitu padi dan ikan nila. 

Baca Juga: PT Food Station Tjipinang Jaya Lakukan Kolaborasi dengan Pemkab Solok Terkait Beras, Sayur dan Buah

Dijelaskan, Budidaya mina padi juga dapat mengurangi biaya operasional penyiangan, sehingga pendapatan yang diterima oleh petani akan lebih banyak.

Seperti diketahui,  kerja sama budidaya ini juga menggunakan pupuk organik cair hayati Extragen yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas hingga sekitar 20 persen. Pupuk ini diketahui tersebut juga sangat ramah lingkungan.

Menurut Pamrihadi, kerja sama dengan PT IMP 168 ini dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui kolaborasi kerja sama antara daerah penghasil pangan dan daerah yang konsumsi pangannya besar seperti DKI Jakarta.  

PT Food Station berkomitmen melalui skema kerja sama ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani yang terlibat. Hal ini sesuai dengan arahan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar semua kolaborasi sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Tags

Terkini

Terpopuler