Pemprov DKI Jakarta Rangkul Koantas Bima Upayakan Integrasi Antarmoda Lebih Luas

3 Desember 2021, 18:43 WIB
Bus di Hongkong Menghadirkan Pengalaman Pengobatan Insomnia /Ripley's

POSJAKUT -- Integrasi angkutan umum massal di Jakarta semakin hari semakin tersambungkan. Bergabungnya armada legendaris Koperasi Angkutan Lintas Bima (Koantas Bima) ke sistem BRT Transjakarta-Jak Lingko ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) mewujudkan kota modern dengan integrasi antar moda.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa integrasi antarmoda tersebut menunjukkan bahwa Jakarta serius memfasilitasi mobilitas warganya sebagai bagian dari menghadirkan sebuah kota yang modern, yang warganya secara rasional memilih transportasi umum massal dibandingkan pribadi.

“Hari ini tambah lagi jejaring Jak Lingko kita, sehingga bisa menjangkau lebih banyak. Kita semua tahu bahwa sebuah kota modern mengandalkan transportasi umum, sehingga mobilitas penduduk difasilitasi oleh pemerintah,” jelas Gubernur Anies, Jumat 3 Desember 2021.

Baca Juga: Pengobatan Insomnia di Hong Kong dengan Berkeliling Menggunakan Bus Tanpa Tujuan

Ia menambahkan pengembangan sebagai satu konsep terintegrasi transportasi sudah dilakukan selama empat tahun. Karenanya,  jangkuannya lebih luas. “Dulu integrasi transportasi ini coveragenya 42 persen wilayah Jakarta, sekarang sudah 82 persen. Dan dengan Koantas Bima Insya Allah lebih tinggi lagi,” kata Anies.

Diharapkannya, dengan semakin banyak warga Jakarta dapat pergi dari mana saja, ke mana saja dengan menggunakan kendaraan umum, maka akan banyak manfaat dari perpindahan antarmoda tersebut.

Manfaat itu diantaranya menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta, meningkatkan kualitas hidup, dan penghematan biaya transportasi.

“Mudah-mudahan kita dapat menyaksikan porsi penduduk yang menggunakan kendaraan pribadi menjadi jauh lebih rendah dan menggunakan kendaraan umum,” jelas Anies.

Baca Juga: BWF Hadiahi Greysia/Apriyani Pair Of The Year dan Award Ketiga Untuk Leani Ratri Oktila

Koantas Bima sendiri merupakan armada transportasi umum yang memiliki sejarah panjang, dan harapannya dengan bergabung dengan TJ dan Jak Linko, maka manfaatnya lebih luas lagi. Sekaligus terjadi perubahan yang mendasar di mana kenyamanan kepastian keberangkatan dan keselamatan penumpang diprioritaskan.

“Saya titip pesan buat teman-teman di Koantas Bima (agar) membiasakan tradisi baru. Saya berharap yang bekerja di Koantas Bima merasakan kepastian dan ketenangan, sehingga warga yang dilayani pun mendapatkan kepuasan,” Kata Anies lagi.

Program integrasi Jak Lingko pada layanan Transjakarta, terdiri dari Bus Besar, Bus Sedang, dan Bus Kecil. Untuk integrasi Bus Besar dan Bus Kecil, mayoritas angkutan umum lama di DKI Jakarta sudah bergabung/terintegrasi dengan layanan Transjakarta.

Baca Juga: Festival #IniJakarta, Tampilkan Wadah dan Ragam Kolaborasi Warga Untuk Bangun Kota

Dan untuk integrasi Bus Sedang dengan tambahan satu operator lainnya yaitu Koperasi Angkutan Lintas Bima (Koantas Bima). Jumlah armada Koantas Bimas yang diintegrasikan ke dalam sistem BRT Tranjakarta sebanyak 36 (tiga puluh enam) unit bus.

Sedangkan jumlah armada yang diluncurkan pada tahap awal hari ini ada sebanyak 10 (sepuluh) kendaraan pada layanan pengumpan Non-BRT rute 6N (Ragunan – Blok M via Kemang).

Dengan skema pembelian layanan ini, bus Koantas Bima beroperasi tanpa harus kejar setoran dan mencari pelanggan berbayar seperti yang dilakukan angkot mikro trans Jak Lingko, yang telah beroperasi sebelumnya dan berhasil menarik minat warga Jakarta untuk menggunakan transportasi yang murah, aman dan nyaman.***

Editor: Fenty Ruchyat

Tags

Terkini

Terpopuler