Starlink, Satu-satunya Sistem Internet Non-Rusia di Ukraina Ditakutkan Menjadi Incaran Rusia Berikutnya

- 4 Maret 2022, 22:00 WIB
Konstelasi internet satelit Starlink milik SpaceX
Konstelasi internet satelit Starlink milik SpaceX /

POSJAKUT - Starlink merupakan produk konsumen pertama dari perusahaan SpaceX, sebuah internet berkecepatan tinggi yang dioperasikan melalui jaringan ribuan satelit kecil yang mengorbit rendah di luar angkasa.

Ini memungkinkan penduduk di daerah yang kurang terlayani oleh jaringan tetap dan seluler operator telekomunikasi untuk mengakses Internet. Ribuan satelit kecil beredar di orbit rendah, 550 kilometer di atas Bumi.

Sistem ini juga membutuhkan stasiun penerima sinyal di seluruh dunia yang kemudian berkomunikasi dengan satelit.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Ukraina secara teratur menjadi sasaran serangan siber yang dilakukan oleh operator Rusia, menurut badan keamanan Teknologi Informasi negara tersebut.

Baca Juga: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Dapat Gelar Pahlawan dari Rakyatnya

Konflik itu menimbulkan kekhawatiran bagi jaringan telekomunikasi nasional, termasuk Starlink yang merupakan satu-satunya sistem komunikasi non-Rusia yang masih berfungsi di Ukraina.

SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit Starlink, dengan target keseluruhan meluncurkan sekitar 12.000 unit.

Baru-baru ini, SpaceX meluncurkan pengiriman kedua sekitar 50 satelit Starlink yang dimaksudkan untuk menyediakan koneksi internet ke pelanggan di seluruh dunia tanpa melalui infrastruktur terestrial.

Rencana Musk untuk mengubah SpaceX, perusahaan teknologi roket dan antariksanya, menjadi perusahaan yang mampu mengangkut orang ke bulan dan Mars bertumpu pada profitabilitas Starlink.

Baca Juga: Konflik Ukraina: 352 Warga Sipil Tewas Sejak Invasi Dimulai, Rusia Lancarkan Serangan Amfibi dari Krimea

Perusahaan ini memulai debutnya dengan Starlink Premium, layanan broadband internet yang harganya lima kali lipat dari layanan standarnya, beberapa minggu lalu.

Biaya layanan standar sebesar $499 untuk perangkat keras dan $99 per bulan.

Musk dan perusahaannya juga telah memasok terminal Starlink ke Tonga yang baru-baru ini dilanda gunung berapi, di Samudra Pasifik Selatan, untuk menyediakan akses internet ke desa-desa terpencil dan terpelosok.***

Editor: Abdurrauf Said


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x