Situasi Gawat! AS Temukan Indikasi Rusia akan Serang Ukraina Rabu Ini, Inggris Coba Kurangi Ketegangan

- 14 Februari 2022, 19:30 WIB
Rusia Kirim Lebih 30 Kapal Perang ke Semenanjung Krimea Dekat Ukraina di Tengah Memanasnya Konflik Eropa Timur. /REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Kirim Lebih 30 Kapal Perang ke Semenanjung Krimea Dekat Ukraina di Tengah Memanasnya Konflik Eropa Timur. /REUTERS/Maxim Shemetov /

POSJAKUT - Ben Wallace, Menteri Pertahanan Inggris, memperingatkan pada Senin 14 Februari 2022, "Rusia bisa saja mulai menyerang Ukraina beberapa menit setelah Presiden Vladimir Putin memberikan perintah untuk melakukannya."

Ia juga telah mempertimbangkan upaya diplomatik untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina  karena ia menemukan "sangat mungkin" Vladimir Putin akan memerintahkan serangan meskipun pembicaraan bersama tealh dilakukan guna mencegah perang.

Sementara itu James Heappey, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, mengatakan kepada saluran berita Sky News bahwa warga negara Inggris harus meninggalkan Ukraina sekarang.

Beberapa peringatan juga menyusul bahwa invasi bisa terjadi dalam hitungan hari dihitung dari minggu ini.

Baca Juga: Korea Utara Jalankan Tes Rudal, AS Beserta Korea Selatan dan Jepang Adakan Pertemuan

"Ini bukan peringatan tentang sesuatu yang bisa terjadi dalam waktu tiga bulan. Ini bukan peringatan yang akan diikuti oleh peringatan lebih lanjut karena waktu yang lebih dekat telah tercapai," kata Heappey.

"Ini adalah peringatan karena beberapa menit setelah Putin memberikan perintah, rudal dan bom bisa mendarat di Ukraina."

Heappey juga mengatakan lewat acara BBC Breakfast: "Semua kondisi yang ditetapkan bagi Rusia untuk melancarkan serangan ke Ukraina adalah tanpa pemberitahuan. Itu sebabnya saran perjalanan diubah pada hari Jumat dan telah dikomunikasikan dengan sekuat tenaga kepada warga negara Inggris di Ukraina selama akhir minggu ini."

Ia menambahkan "itu bukan berarti (perang) ini pasti akan terjadi," menekankan keinginan Inggris untuk mengurangi ketegangan melalui cara-cara diplomatik.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Bussiness Insider Lancashire Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah