Negara Barat Kompak Beri Dukungan pada Ukraina, Rusia Menolak Menanggapi Diplomasi NATO

- 27 Januari 2022, 21:00 WIB
Bendera negara-negara anggota NATO.
Bendera negara-negara anggota NATO. /

POSJAKUT - Amerika Serikat dan sekutu sesama NATO mengusulkan ketetapan diplomatik untuk meredakan ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina. Memberikan sinyal untuk tidak terburu-buru memutuskan pilihan, Pemerintah Rusia hingga sekarang masih belum menanggapi diplomasi NATO tersebut.

Dilansir dari Washington Post, Rabu 26 Januari 2022, Amerika Serikat dan NATO menyampaikan tanggapan tertulis terhadap tuntutan Kremlin untuk jaminan keamanan yang akan membatasi ekspansi dan kegiatan aliansi militer Barat lebih lanjut di Eropa Timur.

NATO menetapkan jalur diplomatik "serius ke depan" dalam proposal yang dikirim ke Kedutaan Besar Rusia di Brussels dan disampaikan langsung oleh Duta Besar AS untuk Rusia John J. Sullivan ke Kementerian Luar Negeri negara. Namun proposal ini dapat terealisasi apabila Rusia bersedia berkooperasi dengan ketetapan tersebut.

Di Rusia, Kremlin menyarankan untuk tidak akan terburu-buru menjawab proposal, yang menurut Blinken dikoordinasikan dengan Kyiv. “Kami akan membacanya. Pelajarilah,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko kepada kantor berita Interfax. “Para mitra mempelajari proyek kami selama hampir satu setengah bulan.”

Baca Juga: Olimpiade Beijing Akan Menghadang Invasi Rusia ke Ukraina yang Diprediksi Februari 2022

Bahkan saat diplomasi berlanjut, Amerika Serikat dan beberapa sekutu Eropa meningkatkan kewaspadaan apabila terjadi invasi baru Rusia ke Ukraina. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada kantor berita BBC bahwa ia tidak optimis tentang peluang untuk mencapai terobosan diplomatik dan mencegah invasi Rusia, meskipun ia mengatakan masih ada “peluang.”

Kamis 27 Januari 2022, kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan bahwa lima orang tewas dan lima lainnya terluka dalam penembakan oleh seorang anggota Garda Nasional di kota Dnipro, Ukraina.

Pria bersenjata tersebut berhasil melarikan diri dari tempat kejadian sambil membawa senjata. Pihak otoritas belum merilis pernyataan resmi bahwa motif penembakan itu belum diketahui. Rumor yang beredar banyak mengait-ngaitkannya dengan Rusia walaupun belum ada kepastian.

Pemerintah AS bekerjasama dengan negara dan perusahaan di seluruh dunia untuk menopang pasokan energi alternatif ke Eropa, yang bergantung pada Rusia untuk ekspor gas alam, guna siaga apabila Moskow menanggapi sanksi potensial dengan memotong pasokan.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Washington Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini