Monumen Pembantaian Tiananmen Dicopot dari Universitas Hongkong

- 24 Desember 2021, 07:00 WIB
Monumen Pilar Memalukan di Universitas Hongkong
Monumen Pilar Memalukan di Universitas Hongkong /Reuters

Lebih dari 100 aktivis pro-demokrasi telah ditangkap sejak Beijing menerapkan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. Peraturan tersebut melarang pemisahan diri, subversi, terorisme, dan kolusi negara asing untuk campur tangan dalam urusan Hongkong. Hal-hal terlampir dianggap pelanggaran perjanjian diserahkannya Hong Kong ke China oleh Inggris pada tahun 1997.

Baca Juga: 'Upacara Ritual' Unik di Hari Ibu, Anak Mencuci Kaki Ibunya Sambil Menangis Minta Maaf

Monumen Pilar of Shame telah didirikan selama lebih dari dua dekade. Awalnya berdiri di Taman Victoria Hong Kong sebelum akhirnya dipindahkan ke Universitas Hong Kong untuk jangka panjang.

Setiap tahun pada tanggal 4 Juni, anggota serikat mahasiswa yang sekarang sudah tidak aktif akan mencuci patung untuk memperingati pembantaian Tiananmen. Hongkong, bersama dengan Makau, sebelumnya merupakan satu-satunya tempat di tanah Tiongkok di mana peringatan penumpasan Tiananmen diizinkan.

Selama dua tahun terakhir, nyala lilin tahunan di Hong Kong telah dilarang oleh pihak berwenang, beralaskan protokol kesehatan yang melarang kerumunan selama pandemi COVID-19.

Sekitar 24 aktivis didakwa atas peran mereka dalam aksi Tiananmen tahun 2020 lalu, di mana aktivis muncul dan ribuan orang lebih ikut menerobos barikade di taman untuk menyanyikan lagu dan menyalakan lilin meskipun polisi melarang acara tersebut.***

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: NPR


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini