Tanggapan Masyarakat Jepang Terhadap Aksi Penyerangan 'Joker' di Kereta Tokyo Bulan Lalu

- 3 Desember 2021, 17:37 WIB
Reaksi Warga Jepang Tentang Pria Berkostum 'Joker' di Kereta Tokyo
Reaksi Warga Jepang Tentang Pria Berkostum 'Joker' di Kereta Tokyo /Abdurrauf Said/Kolase Youtube Asian Boss

Baca Juga: DKI Salurkan Kredit Modal Rp4 Triliun Melalui Mekanisme Pasar untuk Pelaku UMKM di Jakarta

Masih terkait tindakan preventif, menurut salah satu responden pendidikan sekolah dasar dan menengah memiliki tanggung jawab dalam hal ini.

Bullying di sekolah hanya diajarkan dengan seruan saja tanpa adanya langkah lebih lanjut. Sekolah di Jepang masih sulit membedakan mana yang disebut bullying dan bukan, beberapa tindak perundungan ringan bahkan bagi sebagian guru dianggap tidak termasuk bullying.

Pada detik ke 11:16 seorang laki-laki bertopi hitam menerangkan kegelisahannya terhadap budaya masyarakat Jepang yang sangat rendah hati bahkan cenderung melukai diri sendiri.

Menurutnya masyarakat Jepang masih sangat tertutup dan tidak bisa mengekspresikan apa yang ia rasakan. Hal ini buruk bagi kesehatan mental.

Baca Juga: Rekor Baru! Lebih dari 2 Juta Warga Cina Mengikuti Ujian PNS Demi Mendapatkan Mangkuk Nasi Besi

Dalam wawancara tersebut hampir semua responden setuju bahwa penyebab utama perilaku buruk seperti aksi penyerangan Kyotta merupakan akibat dari kondisi mental yang tidak sehat.

Menurut sebagian responden, langkah yang dapat pihak berwenang ambil untuk menghukum Kyotta mesti berorientasi pada kesehatan mental si pelaku. Karena pada dasarnya menghukum tanpa merehabilitasi psikis pelaku setelahnya hanyalah sia-sia sebab tidak akan membina perilaku pelaku tersebut setelah melewati masa percobaanya dan berkemungkinan mengulangi perbuatan itu lagi.

"Tidak ada orang yang lahir dengan hasrat membunuh. Dia (Kyotta) berumur 24 tahun dan selama 24 tahun dia hidup, sesuatu terjadi dengan keluarganya atau temannya yang menjadikannya siapa dia sekarang." Kata laki-laki tersebut dalam wawancaranya.

Tutupnya, "Jadi kesalahan ini bukan semata-mata kesalahannya". 

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Perth Now YouTube Asian Boss


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini