Joe Biden Meminta Presiden Rusia untuk Menghentikan Invasi atas Wilayah Ukraina

9 Desember 2021, 07:00 WIB
Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin /The Record

Pos Jakut - Selasa 7 Desember 2021, Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi Ukraina dengan menjanjikan akan membahas prospek pencegahan ekspansi NATO yang menjadi kekhawatiran Rusia.

Biden mengatakan pada Rabu 8 Desember 2021 bahwa dia sangat berterus terang dengan Putin selama panggilan mereka di hari Selasa, Biden bahkan mengancam Moscow akan mengalami kesulitan ekonomi yang parah jika menyerang Ukraina.

Dilansir dari NBC News, Putin telah mengerahkan lebih dari 90.000 tentara ke perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dan pemerintahan Biden mengatakan bahwa mereka yakin Rusia mungkin sudah bersiap untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Pengobatan Insomnia di Hong Kong dengan Berkeliling Menggunakan Bus Tanpa Tujuan

“Kami memiliki kewajiban moral dan kewajiban hukum kepada sekutu NATO kami,” kata Biden, menambahkan bahwa kewajiban itu tidak mencakup Ukraina.

“Itu akan tergantung pada apa yang akan dilakukan oleh negara-negara NATO lainnya. Gagasan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan kekuatan secara sepihak untuk menghadapi Rusia yang menyerang Ukraina tidak ada dalam rencana saat ini,” tambahnya.

Pada tahun 2008, NATO menjanjikan keanggotaan ke dua bekas republik Soviet yakni Ukraina dan Georgia tanpa menentukan kapan atau bagaimana.

Rusia melihat tawaran itu sebagai ancaman potensial di perbatasannya dan pelanggaran ke jantung wilayah pengaruhnya. Sebab itu NATO dianggap sebagai ancaman terbesar Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet.

Sejak awal, beberapa negara NATO mempertanyakan apakah tawaran keanggotaan adalah langkah yang bijaksana dan ketidakjelasan apakah janji itu akan ditepati atau tidak. Hal ini telah menyulut konflik berkepanjangan dengan Presiden Vladimir Putin hingga hari ini.

Baca Juga: Rekor Baru! Lebih dari 2 Juta Warga Cina Mengikuti Ujian PNS Demi Mendapatkan Mangkuk Nasi Besi

Dengan Ukraina sebagai mitra NATO tetapi bukan anggota, tentu tidak sesuai dengan prinsip inti NATO yakni komitmen untuk pertahanan kolektif.

Meskipun perlu dicatat Ukraina pernah berkontribusi dengan mengirim pasukan untuk berperang dalam misi NATO di Irak dan Afghanistan sejak 2004 hingga 2011 pasca 9/11.

Dilema inilah kemudian yang mempersulit keputusan NATO untuk ikut campur dalam ketika ribuan pasukan Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina. 

NATO tidak terikat oleh perjanjian untuk melindungi Ukraina secara militer, juga tidak mungkin untuk mencoba, tetapi memiliki minat yang kuat untuk mencoba menghalangi Rusia dan menghindari memprovokasi invasi.***

 

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: New York Times NBC News The Record

Tags

Terkini

Terpopuler