Green hydrogen, misalnya, yang menjadi produk lanjutan dari panas bumi, pengembangannya bisa memberikan efek berantai (multiplier effect) luar biasa.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Manfaatkan Aplikasi PLN Mobile untuk Informasi Kelistrikan
Namun pengembangan green hydrogen membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh PGE.
"Kita bisa jadikan geothermal sebagai green economy yang memberikan efek terhadap Indonesia,” kata Yuniarto saat berbicara dalam 11th ITB International Geothermal Workshop 2022.
Porsoalannya kata Yuniarto, untuk memberikan value lebih banyak ke Indonesia bisakah Indonesia memproyeksikan green hydrogen dengan biaya efisien.
Sejauh ini PGE sudah menjalin koordinasi dengan beberapa Kementerian untuk pemanfaatan green hydrogen. PGE juga akan mencari mitra strategis untuk pengembangan bisnis baru ini.
Tidak hanya untuk bisnis panas bumi mitra, tetapi diharapkan bisa juga membawa teknologi serta pendanaan untuk pengembangan green hydrogen.
Green hydrogen diyakini bisa dikembangkan berdampingan dengan potensi panas bumi karena cadangannya juga d sekitar cadangan panas bumi. Indonesia yang memiliki cadangan panas bumi besar tentu memiliki keuntungan besar.
Artikel Rekomendasi