Di sisi lain, utang luar negeri lembaga keuangan (financial corporations) tumbuh sebesar 0,3 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 1,9 persen (yoy).
Baca Juga: BMKG Memperkirakan Hujan Ringan Membasahi Seluruh Wilayah Jakarta Hari Ini
Berdasarkan sektor, utang luar negeri swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; sektor pertambangan dan penggalian,industri pengolahan, dengan pangsa 77,3 persen dari total.
"Utang luar negeri tersebut tetap didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,4 persen terhadap total utang luar negeri swasta," kata Erwin.
Secara keseluruhan, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat dan terkendali dengan rasio mencapai 32,3 persen terhadap PDB atau menurun dibandingkan posisi April 2022 sebesar 32,6 persen.
Untuk menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan utang luar negeri, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan. ***
Artikel Rekomendasi