Sudah Miliki Rantai Pasok Dari Hulu, Perum BULOG Siap Jadi Operator Badan Pangan Nasional

- 26 Februari 2022, 16:30 WIB
BULOG nyatakan sudah menyiapkan infrastruktur sepanjang rantai pasok mulai dari hulu, produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga penjualan   
BULOG nyatakan sudah menyiapkan infrastruktur sepanjang rantai pasok mulai dari hulu, produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga penjualan   /mghfur/posjkut/bolog

 

POSJAKUT – Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita   mengungkapkan kesiapan Perum BULOG yang merupakan perusahaan plat merah itu  menjadi operator Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA).

Penegasan Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita  disampaikan dalam acara forum diskusi terarah alias Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan tema “BULOG Era Badan Pangan Nasional” Jumat Februari 2022 kemarin. 

FGD yang diselenggarakan di Hotel Alana Bogor dilakukan oleh lembaga independen kredibel yaitu IPB agar dapat melakukan helicopter view dalam pengelolaan pangan saat ini dan penerapan perpres pangan 66/2021 secara holistik.

Baca Juga: LBH PP Gerakan Pemuda Ansor Akhirnya Laporkan Roy Suryo Terkait Pencemaran Nama Baik Menteri Agama

Menurut Febby acara tersebut dihadiri Rektor IPB, Kepala Badan Pangan Nasional, Direksi dan Dewan Pengawas BULOG, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Sosial, Badan Ketahanan Pangan, Direksi Holding Pangan dan para ahli pangan.

“BULOG sudah menyiapkan infrastruktur sepanjang rantai pasok mulai dari hulu, produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga penjualan,” kata Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita dalam keterangan tertulis Sabtu 26 Februari 2022.

Febby menjelaskan, selain itu BULOG juga telah melakukan digitalisasi sistem menggunakan ERP sehingga lebih optimal bagi pengembangan kegiatan operasional BULOG juga telah membentuk jaringan dan menjalin sinergi dengan BUMN, mitra supplier, mitra pengolahan, mitra penjualan, dan stakeholder lainnya.

Baca Juga: Tingkat Kematian Kasus Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi, Sepekan Naik dari 0,25 Persen Menjadi 0,4 Persen 

Badan Pangan Nasional (NFA) yang sudah resmi dinahkodai oleh Arief Prasetyo Adi sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 21 Februari lalu langsung tancap gas merumuskan agenda kerjanya dengan mengikuti FGD tersebut yang dihadiri langsung oleh Arief Prasetyo Adi.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi memberikan respon positif terhadap hasil kajian IPB mengenai formulasi kebijakan pangan oleh NFA dan pelaksanaannya oleh BULOG. 

Kajian tersebut dinilainya telah lengkap dan dapat dijadikan momentum untuk melakukan perubahan yang signifikan terhadap tata kelola urusan pangan. Dia menyebut perlunya kolaborasi dan sinergi dari seluruh kementerian/lembaga dan stakeholders pangan.

Baca Juga: Dapat Penghargaan Best BUMD, Bank DKI Konsisten Mendorong Nasabah Lakukan Transasi Non Tunai

Arief Prasetyi Adi menjelaskan, pendekatan sains & technology dari IPB ini sudah lengkap dan bagus sekali sebagai masukan yang berharga bagi NFA termasuk untuk BULOG. 

“Kita bicara future pangan, karena kita mau bertransformasi untuk menjaga stabilitas harga pangan pokok, berbenah dari sekarang, banyak hal yang harus diatur termasuk preparation setiap komoditas pangan” kata Arief.

Arief menambahkan dengan infrastruktur cukup besar yang dimiliki oleh BULOG dapat dioptimalkan dan dipetakan, lakukan revitalisasi dan digitalisasi.

Baca Juga: Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kebakran di Jalan Swadaya Radio Dalam Kebayoran Lama Jakarta Selatan

“Perubahan melalui gudang - gudang BULOG yang tersebar seluruh pelosok dapat menampung berjuta ton stok pangan tertentu milik mitra pedagang  atau pelaku usaha pangan maupun swasta sehingga semua dapat bersinergi bersama - sama sebagai upaya transformasi pangan”, tambah Arief.

Sebelumnya Arief Badan Pangan Nasional mengatakan pihaknya mulai melakukan transformasi digitalisasi data stok dan harga pangan melalui dashboard neraca pangan.

Menurut Arief Prasetyo Adi, dengan digitalisasi data tadi Badan Pangn Nasional akan menjadi sentral data untuk semua pemangku kepentingan.Dengan menjadi sentra data, masyarakat dapat mengakses ketersediaan pangan yang disiapkan BPN   melalui dashboard pangan. ***

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini