Dirut LPDB-KUMKM Targetkan Dana Bergulir Capai Rp1,8 Triliun

- 11 Januari 2022, 07:05 WIB
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo beserta jajarannya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (3/1).
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo beserta jajarannya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (3/1). /

POSJAKUT – Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo mengemukakan beberapa strategi pembiayaan dana bergulir yang ditargetkan mencapai Rp1,8 triliun di tahun 2022.

Target tersebut terbagi dalam dua pola penyaluran, yakni pola konvensional sebesar Rp900 miliar dan pola syariah sebesar Rp900 miliar.

"Dengan kenaikan target yang diberikan oleh pemerintah, tentu kami akan menjalankan berbagai strategi yang dapat mencapai target tersebut,” kata Supomo kutip POSJAKUT, Jakarta, Senin 10 Januari 2022.

Di sisi penyaluran, pihaknya disebut akan semakin gencar melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis bekerja sama dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota terutama untuk wilayah-wilayah yang masih minim penyerapan dana bergulir.

LPDB-KUMKM akan fokus pembiayaan kepada koperasi sebagai upaya menjangkau para pelaku UMKM di seluruh Indonesia yang merupakan anggota koperasi.

Ikhtiar melakukan bimbingan teknis kepada koperasi-koperasi potensial ditujukan untuk memberikan informasi terkait proses pengajuan proposal pembiayaan dana bergulir.

"Kami juga akan semakin gencar mencari mitra baru. Selain memberikan dukungan perkuatan modal koperasi yang sudah menjadi mitra kami, kami juga akan mengoptimalisasi program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM,” ujar dia.

Strategi ini merupakan upaya menjaring mitra-mitra baru khususnya pelaku UMKM yang nantinya akan diinkubasi untuk bergabung dalam wadah koperasi, sehingga ke depan dapat merasakan manfaat dari pembiayaan LPDB-KUMKM.

Selain itu, akan dilakukan pula strategi pembiayaan dengan transformasi bisnis. Mulai dari e-proposal, digitalisasi arsip, pengelolaan keuangan (cash management system), dan kerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU).

Supomo menambahkan, pihaknya juga akan melaksanan program inkubasi melalui inkubator wirausaha LPDB-KUMKM yang dilaksanakan dengan delapan lembaga inkubator sepanjang tahun 2022.

Adapun pendekatan yang digunakan LPDB-KUMKM ialah venture capital yang menjadikan lembaga tersebut memiliki kekuatan permodalan seperti perbankan. Pendekatan tersebut juga berguna untuk melakukan pembiayaan dengan rencana kerja (by design) mitra yang akan dibiayai.

“Model pembiayaan dengan skema pendekatan venture capital ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pembiayaan kepada koperasi sektor riil. Mulai dari pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan,” ungkapnya.***

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini