Fase Pemulihan Transformatif, Ini 3 Agenda yang Disiapkan Kemenkop UKM pada 2022

- 30 Desember 2021, 22:30 WIB
Memteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan paparan terkait pencapaian ada 2021 dan target pada 2022
Memteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan paparan terkait pencapaian ada 2021 dan target pada 2022 /Kemenkop UKM


POSJAKUT -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan fase pemulihan transformatif merupakan tahap kebangkitan koperasi dan UMKM bermodalkan lima fondasi adaptasi yang telah disiapkan di sepanjang 2021.

Menurutnya, pemulihan transformatif di 2022 dapat diwujudkan mengingat Indonesia memiliki populasi anak muda (generasi milenial, generasi Z, dan generasi post gen Z) mencapai 64,69% dari total 270,20 juta jiwa penduduk.

Di samping itu, perempuan, anak muda, dan ekonomi hijau akan menjadi penggerak ekonomi ke depan. Kepemimpinan Indonesia di G-20 menjadi memomentumnya.

Baca juga: Catatan Akhir Tahun, Menteri Teten: 5 Fondasi Telah Disiapkan, KUMKM Optimis Hadapi 2022

Dikatakan Teten, dalam fase pemulihan transformatif ada tiga agenda.

Pertama, sebanyak 70%  program KemenkopUKM akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan, dan fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan.

Transformasi kedua, mendorong pembiayaan UMKM dan koperasi bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil.

“Karena hanya dengan sektor rill kita membuka lapangan pekerjaan lebih luas dan memperkuat kemandirian pangan nasional," ungkapnya saat jumpa pers akhir tahun, Kamis, 30 Desember 2021.

Baca juga: Kemenkop UKM dan Universitas Parahyangan Berkolaborasi Cetak Wirausaha Muda

Pembiyaaan LPDB dipatok 40% untuk sektor rill agar juga memacu pembiayaan perbankan dan non perbankan lebih terkonsolidasi ke dalam ekosistem sektor riil.

Pada pemulihan transformatif ketiga, menargetkan sedikitnya 30% dari total UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital, yakni 20 juta UMKM pada 2022.

“Melalui ketiga agenda pemulihan transformatif tersebut, target Kementerian Koperasi dan UKM pada 2022 bisa terpenuhi,” tegas MenKopUKM.

Baca juga: Bupati Solok Minta Arahan Smesco Agar KUMKM Bisa Berkembang, Menkop UKM: Semoga Semakin Berdaya Saing

Teten optimistis kontribusi koperasi terhadap PDB akan tercapai lebih dari 6,2% (di atas target RPJMN di 2024 yaitu 5,5%).

Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63%, Rasio Kewirausahaan Nasional sebesar 3,75%; Koperasi Modern sebanyak 150 unit; 

Kontribusi Ekspor UKM terhadap Ekspor Non Migas sebesar 15,8%; Rasio kredit perbankan di atas 20%; Usaha Mikro yang bertransformasi dari Informal ke formal di 2022 bertambah menjadi 5,5 juta UMKM.

Baca juga: Festival UMKM Inovatif dan Kreatif Berakhir, Kemenkop UKM: Dapat Tingkatkan Rasio Wirausaha Indonesia

“Seluruh pencapaian pada 2021 ini dan 2022 ke depannya mustahil dicapai jika kami hanya bekerja sendiri," tandasnya.

Kemenkop UKM pun menjalin kolaborasi dengan banyak pihak. Ia mengapresiasi para pihak yang terlibat dalam kolaborasi memajukan UMKM dan koperasi di Tanah Air.

"Terima kasih kepada seluruh pelaku UMKM dan koperasi yang menunjukkan ketangguhan selama pandemi Covid-19,” kata Menteri Teten.

 

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini