"Sistem ekonominya unstable tingkat rumah tangga. Untuk itu, sektor ini perlu kita naikkan, jangan jadi mikro terus," katanya.
Diakuinya, saat ini mindset UMKM mulai sedikit berubah. Dulu, hanya berkutat pada usaha yang itu-itu saja. Sekarang, mulai mengubah sedikit demi sedikit konsep usaha dengan berbagai inovasi.
Baca juga: Strategi UMKM Menangkap Peluang 2022, Menkop UKM: Adaptasi, Kreativitas, Inovasi
"Jadi kesadaran untuk naik kelas ini sudah mulai timbul," yakin Teten.
Pemerintah, sambung Teten, juga harus segera menyediakan lapangan kerja yang berkualitas. Upaya ini tidak bisa hanya mengandalkan dari pemerintah.
Untuk itu, berbagai kolaborasi, inovasi usaha di level kecil, menengah hingga korporasi turut berkontribusi menyediakan lapangan kerja. Sehingga kelompok ekonomi kelas menengah semakin tumbuh.
Teten mengingatkan kepada jajarannya bahwa, KemenKopUKM ini mengurusi sekitar 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia.
Artinya, keberadaan Kementerian Koperasi dan UKM ini sangat vital bagi ekonomi Indonesia.
"Tidak bisa kita ngurus kementerian dengan asal-asalan. Bagaimana kita bisa mengubah struktur ekonomi Tanah Air, kalau kitanya sendiri tak mengubah mindset, menyamakan persepsi dan berinovasi."
MenKopUKM juga menyinggung soal anggaran negara untuk digunakan sebaik-baiknya. Ia meminta, anggaran kementerian jangan baru diserap jelang tutup tahun.
Artikel Rekomendasi