Bangkitkan Pariwisata Lokal, Disparekraf DKI Gagas Cikini Walking Tour. Wisata Jalan Kaki Yang Bakal Ngetren

- 24 Desember 2021, 17:25 WIB
Bekas Rumah Raden Saleh yang kini bertransformasi menjadi RS Cikini, Jakarta Pusat
Bekas Rumah Raden Saleh yang kini bertransformasi menjadi RS Cikini, Jakarta Pusat /Foto kredit: https://pgi.or.id//

Hari berharap percobaan yang dilakukan pihaknya di kawasan Cikini ini akan memantapkan rencana Disparekraf DKI untuk membuka resmi Cikini Walking Tour bagi masyarakat luas dalam waktu dekat.

Mengingat aturan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlaku di Jakarta terutama jelang Natal dan Tahun Baru 2022 nanti, kata  Hari, pihaknya optimis usai semua dilalui, Jakarta sudah siap untuk bangkit dan bergerak ke depan.

Hari mengatakan Cikini Walking Tour bermula dari tumbuhnya minat masyarakat berwisata di Cikini, terlebih kawasan ini telah ditopang dengan infrastruktur yang mumpuni.

Kawasan Cikini menyimpan banyak keunikan destinasi sejarah yang dapat dijelajahi wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Juga: Dugaan Penganiayaan oleh Supir Taksi Online Viral di Medsos, Polisi Berharap Dalam 2 Hari Ketangkap

Program Cikini Walking Tour direncanakan akan membawa para wisatawan menjelajah mulai dari Gedung Joang '45, Taman Ismail Marzuki, Bakoel Koffie, Es Krim Tjanang, Roti Tan Ek Tjoan, Rumah Ahmad Soebardjo, hingga ke rumah peninggalan pelukis terkenal Raden Saleh.

“Banyak yang spesial sebenarnya di sini. Ada Bakoel Koffie, beberapa tempat wisata kuliner baru di kawasan Cikini. Ada rumah bapak alm. Ahmad Soebardjo, Menteri Luar Negeri pertama, itu juga menarik, rumahnya sangat besar,” kata Hari, Jumat 24 Desember 2021.

Sementara itu Event & Product Specialist PT Jakarta Tourisindo, Muhammad Rayhan Islamy, mengatakan program walking tour akan dikembangkan menjadi dua konsep, yakni jelajah destinasi sejarah dengan berjalan kaki dan jelajah beberapa kawasan dengan menggunakan transportasi umum yang terintegrasi.

“Kalau integrated transportation system, kami akan mencoba naik MRT, TransJakarta, dan LRT. Kalau urban heritage itu memperkenalkan kota-kota tua, destinasi, dan museum-museumnya, terus nanti experience-nya kami buat juga,” kata Rayhan.***

Halaman:

Editor: Fenty Ruchyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x