MLFF Bayar Tol Tak Berhenti di Gerbang, Mulai Diterapkan Akhir 2022, Ini Penjelasannya

9 Februari 2022, 12:00 WIB
Antrian kendaraan di gerbang Tol Rancakalong Kabupaten Sumedang, Selasa 2 Januari 2022. /Foto : Portal Bandung Timur/neni mardiana/

POSJAKUT –  MLFF akan menjadi sistem transaksi pembayaran tol nir sentuh pertama di Indonesia.

Pengguna jalan tol nantinya akan melakukan pembayaran tanpa berhenti di gerbang tol seperti yang selama ini dilakukan.

MLFF atau Multi Lane Free Flow ini berwujud aplikasi dan dibiayai oleh Pemerintah Hungaria.

Aplikasi ini merupakan kerjasama Indonesia-Hungaria dalam meningkatkan sistem pembayaran di seluruh ruas tol.

Baca Juga: Hungaria Investasi Rp4,5 Triliun Tingkatkan Sistem Pembayaran Tol Non Tunai dengan Aplikasi Teknologi

Nilai investasinya 100 persen yakni sebesar Rp4,5 triliun dalam bentuk kerja sama pemerintah dan badan Usaha (KPBU).

Investasi dari Pemerintah Hungaria ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang ramah terhadap investasi.

Aplikasi pembayaran MLFF ini akan diluncurkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada Juli 2022.

Saat ini pemerintah masih memproses penyediaan sistem sampai nanti siap digunakan masyarakat.

 “Akan diluncurkan pada Juli 2022 dan tentunya membutuhkan sosialisasi yang cukup masif," ujar Kepala Subbidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT Galuh Permana Waluyo dalam sebuah seminar daring yang dikutip POSJAKUT dari Antara, Senin 31 Januari 2022.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Siapkan 4.000 Restoran Indonesia di Luar Negeri untuk Promosikan Wisata Tanah Air

Galuh  menambahkan pihaknya juga memulai pilot project MLFF pada kuartal III tahun 2022.

Tujuannya agar pada Desember 2022 sudah bisa menerapkan MLFF secara bertahap.

Sementara itu pengamat infrastruktur dan tata kota Yayat Supriyatna menilai jalan tol kawasan Jabodetabek dapat menjadi kawasan awal yang menerapkan Sistem Transaksi Tol Nirsentuh baik Single Lane Free Flow (SLFF) maupun MLFF.

Alasannya karena karakteristik halan tol di Jabodetabek yang penuh dinamika.

Baca Juga: Seperti Ini Peta Persaingan E-commerce di Tengah Akhir Tahun 2021

"Yang pertama Jabodetabek dulu, dengan kondisi yang seperti kita ketahui dinamika paling tinggi dan padat lalu lintas harian rata-ratanya serta memiliki beragam tantangan pengelolaan jalan tol," ujar Yayat.

Menurut dia, pengelolaan jalan tol di kawasan Jabodetabek, termasuk sistem transaksinya, yang paling kompleks.

Selain tol kawasan Jabodetabek, Yayat juga menyarankan penerapan awal sistem transaksi tol nirsentuh tersebut dapat diterapkan pada Jalan Tol Cipularang dan Padalarang-Cileunyi.

Seperti apa dan bagaimana penerapan MLFF itu? Masyarakat masih benar-benar buta soal hal ini.

Baca Juga: PT KAI Berikan Diskon Tiket untuk Pelanggan. Cek Disini, Ada Lansia dan Wartawan

Dijelaskan Galuh, sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) .

Teknologi ini mengarahkan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di ponsel pintar atau smartphone.

Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang ditentukan oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system.

Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Adapun pengguna tol nantinya dapat melakukan transaksi tol nirsentuh melalui tiga cara.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Kunjungan Wisman ke Indonesia Tahun Lalu Hanya 1,56 Juta Orang

Tiga cara itu yakni  melalui electronic on-board unit di mana pengguna tidak perlu menggunakan perangkat yang harus dibeli, namun cukup menggunakan smartphone dengan mengunduh suatu aplikasi.

"Di aplikasi itu nanti terintegrasi dengan sistem atau metode pembayaran serta data kendaraan semua akan dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut," kata Galuh.

Selanjutnya ada alternatif yakni perangkat On-Board Unit (OBU) khusus.

Namun  BPJT tidak akan merekomendasikan  model ini karena harganya yang cukup mahal.

Hanya saja nanti, lanjut dia, akan ada beberapa skema yang dapat digunakan untuk bisnis-bisnis tertentu.

Baca Juga: Kementerian PUPR Siap Terapkan Transaksi Penbayaran Non Tunai Nir Sentuh. Lebih Efektifkah..

"Kita tetap merekomendasikan penggunaan OBU elektronik yakni smartphone," ujarnya. 

Kemudian MLFF juga bisa menggunakan electronic route ticket atau tiket sekali jalan.

Model ini dapat dijadikan sebuah alternatif, karena banyaknya perbedaan karakteristik masyarakat Indonesia.

"Mungkin salah satu contohnya ketika seseorang tidak sering menggunakan jalan tol, mereka tidak perlu membeli perangkat OBU atau mengunduh aplikasi di smartphone sehingga mereka bisa melakukan pembelian tiket secara langsung," jelas Galuh.***

 

Editor: Fenty Ruchyat

Tags

Terkini

Terpopuler