Bupati Solok Minta Arahan Smesco Agar KUMKM Bisa Berkembang, Menkop UKM: Semoga Semakin Berdaya Saing

27 Desember 2021, 21:04 WIB
Kabupaten Solok dan Smesco Indonesia menandatangani nota kesepahaman dalam peningkatkan kapasitas KUMKM /Kemenkop UKM

POSJAKUT -- SMESCO Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, menandatangani nota kesepahaman, Senin, 27 Desember 2021, di Gedung SMESCO Indonesia.

Kerjasama ini dalam rangka Pemberdayaan dan Peningkatan Kapabilitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUMKM) Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat guna mendukung pemulihan ekonomi.

Pemberdayaan tersebut ditindaklanjuti melalui program peningkatan kapasitas dan kapabilitas jejaring pemasaran dalam ekosistem SMESCO Indonesia kepada 200 UMKM Kabupaten Solok.

Baca juga: Refleksi Tahun 2021, Outlook Tahun 2022, Menteri Teten: Fokus Dongkrak Skala Ekonomi UMKM Naik Kelas

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menyambut baik adanya kerjasama ini. Melalui kerjasama ini diharapkan pelaku UMKM di Kabupaten Solok dapat terus tumbuh, berkembang dan menjadi pemacu pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui program ini.

"Saya berharap pelaku UMKM Kabupaten Solok, dapat semakin berdaya saing, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.

Menurut Teten, untuk dapat tumbuh, berkembang dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi, pelaku UMKM harus bertransformasi dari informal ke formal.

Baca juga: Potensi Wirausaha Sosial di Indonesia Sangat Besar, Menteri Teten: Bisnis Sosial dan Lembaga Amal Berbeda

Saat ini, postur pelaku UMKM masih di dominasi usaha mikro dengan presentase sebesar 99,6%, dan menyerap tenaga kerja hingga 97%.

Namun demikian, 97% tenaga kerja yang terserap masih berada di sektor informal, sektor rumah tangga, bukan ekonomi produktif.

Kementerian Koperasi dan UKM, terus berupaya mendorong pelaku UMKM untuk bertransformasi dari informal ke formal, untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik.

Baca juga: Strategi UMKM Menangkap Peluang 2022, Menkop UKM: Adaptasi, Kreativitas, Inovasi

Pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk mempercepat pengurusan jiin usaha atau NIB.

"Dengan memiliki NIB, pelaku UMKM dapat dengan mudah mendapatkan izin edar dari BPOM, sertifikasi halal, termasuk semakin mudah dalam mengakses pembiayaan," ujar Teten.

Direktur Utama SMESCO Indonesia, Leonard Theosabrata, berharap kerja sama dengan Kabupaten Solok tidak berhenti pada penandatanganan MoU saja, tapi ada pencapaian yang dapat direalisasikan.

Ia meyakini dengan kolaborasi dapat menghasilkan banyak hasil positif untuk UMKM.

SMESCO sendiri sudah banyak melakukan MoU sampai 90 lebih dengan berbagai pihak dan harus ada inisiatif.

"Jadi harus menghasilkan produk dan investasi yang dapat dirasakan oleh masyarakat," tutur Leo.

Menteri Koerasi dan UKM Teten Masduki memberikan arahan terksit kerjasama Kabupaten Solok dan Smesco Indonesia /Kemenkop UKM

Leonard menjelaskan MoU ini adalah kali pertama SMESCO berkerjasama intensif dengan pemerintah setingkat kabupaten dalam kurun waktu panjang.

Selama satu tahun SMESCO dan Pemerintah Kabupaten Solok akan melakukan pelatihan kepada UMKM berbagai sektor.

"Khususnya agrobased dan herbal spa, indigenous local produk atau yang kita kenal sebagai produk kearifan local dan produk kuliner khas lokal," jelasnya.

Bupati Solok, Epyardi Asda, menambahkan, pihaknya memiliki beberapa komoditas unggulan yang dapat dikembangkan, di antaranya ialah nilam atau bahan untuk minyak atsiri, beras, rendang, kopi dan lainnya.

Dia pun meminta arahan kepada KemenKopUKM dan SMESCO Indonesia agar berbagai komoditas unggulan daerahnya dapat berkembang lebih lanjut.

"Kami sangat bangga punya potensi yang perlu dikembangkan. Kami mohon bimbingan dari bapak semua," katanya.

Ia pun berjanji, kerjasama ini tidak sebatas MoU saja. "Saya tekankan bahwa saya jamin 100% agar MoU ini berjalan sebaik-baiknya," tegas Asda.

Lebih lanjut, pokok yang menjadi ruang lingkup dari MoU ini di antaranya ialah pengembangan, peningkatakan promosi dan pemberdayaan serta sosialisasi kepada pelaku UMKM.

Termasuk jugacpertukaran data dan informasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di digital guna mempersiapkan program UMKM Kabupaten Solok bangkit.

MoU ini juga menghadirkan sinergi dalam pemasaran online dan offline serta pendampingan dan inkubasi untuk pengembangan dan peningkatan kapabilitas bagi pelaku UMKM di Kabupaten Solok.

Selanjutnya ialah pemberian layanan informasi pasar, sarana pemasaran promosi produk, serta distribusi produk UMKM dan Teknik pemasaran serta inkubasi pemasaran yang tepat sasaran.

Dengan misi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, UMKM, perdagangan dan pariwisata, Pemerintah Daerah telah mengajukan proporsal manajemen usaha untuk meningkatkan UMKM kepada pihak Smesco.

Manajemen usaha ini melalui fasilitas Center of Excelence yang dimiliki oleh Smesco. Di antaranya, Smesco Labo untuk meningkatkan kualitas produksi dan product knowledge, Siren.ID yang merupakan akses perluasan pemasaran produk UMKM.

Ada juga Smesco Fulfillment Center, yang merupakan solusi jaringan logistic terintegrasi dengan tarif flat.

Selain itu, BNI XPORA trading house UMKM yang merupakan pusat layanan ekspor serta program pemasaran lainnya yang akan dikolaborasikan antara Smesco dan Pemerintah Kabupaten Solok.

Kesepakatan yang akan dilaksanakan tersebut adalah sebagai upaya bersama untuk mendorong peningkatan sektor perekonomian.

Sekaligus menjalin kemitraan yang saling menguntungkan, berdasarkan azas saling membantu dan saling mendukung sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok dengan SMESCO Indonesia.

 

Editor: Tety Polmasari

Tags

Terkini

Terpopuler