POSJAKUT -- Pandemi Covid-19 memberi dampak yang cukup besar bagi sebagian besar UMKM, termasuk yang diberdayakan oleh kaum perempuan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, menilai UMKM yang dikelola perempuan memiliki daya bangkit dan adaptasi yang cukup tangguh dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Hal ini terlihat dari banyaknya UMKM yang mencapai 84,8 persen, sudah kembali beroperasi secara normal selama pandemi.
Baca juga: UMKM yang Dikelola Perempuan Terbukti Mampu Selamatkan Indonesia dari Krisis Ekonomi
Sebanyak 40 persen di antaranya menggunakan jaringan marketplace untuk memasarkan produk dan meningkatkan pendapatan.
Demikian disampaikan Airlangga dalam
dalam Webinar UMKM sebagai Pemberdayaan Perekonomian Perempuan bertema ‘Perempuan Berdaya Indonesia Maju’.
Webinar ini diadakan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-93. Turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, serta Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo.
Baca juga: Resmi! Kerjasama HIPMI Jaya & PT Food Station Tjipinang Jaya dalam Sinergi Pangan DKI Jakarta
Untuk mendukung peran perempuan dan ibu rumah tangga dalam menjalankan usaha, khususnya melalui UMKM, pemerintah telah menerbitkan skema kredit usaha rakyat (KUR) super mikro bagi ibu rumah tangga dan pekerja yang terkena pemutusan kerja (PHK).
"Peningkatan UMKM sangatlah penting bagi perempuan Indonesia agar mereka bisa maju bersama, berdaya saing, dan bisa menciptakan UMKM yang tangguh,” ujar Menteri Airlangga.
Menteri Airlangga berharap para perempuan UMKM juga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong hadirnya para wirausahawan yang maju dan sejahtera, karena peran mereka begitu penting bagi bangsa dan negara.
Hal ini didukung sejumlah faktor, antara lain 58 persen penduduk Indonesia melakukan transaksi melalui smartphone sehingga nilai e-commerce Indonesia meningkat cepat dengan perkiraan tahun 2021 ini mencapai Rp 337 triliun.
“Dengan berbagai potensi ini diharapkan UMKM dapat memanfaatkan infrastruktur digital termasuk juga bagi para pelaku UMKM perempuan,” ujar Airlangga.
Menurutnya UMKM juga perlu dibekali dengan akses pasar, finansial, dan teknologi dengan melakukan pemberdayaan ataupun pendidikan.
"Saya berharap ini bisa mendorong semangat UMKM perempuan untuk bangkit, maju bersama menjadi UMKM tangguh dan bisa naik kelas,” tutup Menko Airlangga.