Network
POSJAKUT – Vatikan telah mengumumkan rencananya untuk memasuki metaverse melalui kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi Sensorium.
Tujuan dari kemitraan publik-swasta ini adalah pengembangan galeri NFT yang dapat diakses melalui VR dan desktop koleksi Vatikan, yang saat ini rata-rata dikunjungi enam juta pengunjung per tahun.
Karya-karya dalam koleksi antara lain dari Michelangelo, Raphael, Marc Chagall, Salvador Dalí, Paul Gauguin, Wassily Kandinsky, Vincent van Gogh, dan Pablo Picasso.
Baca Juga: Crazy Rich Singapura Bangun Hotel Virtual di Metaverse, Segera Buka Bulan Mei 2022
Humanity 2.0, sebuah organisasi nirlaba yang berafiliasi dengan Vatikan, dilaporkan telah menjalin hubungan ini dengan Sensorium untuk mengatasi hambatan terhadap perkembangan sosial-ekonomi dan budaya umat manusia melalui kepemimpinan, media, dan teknologi.
Pastor Philip Larrey, ketua Humanity 2.0 berkomentar: “Kami berharap dapat bekerja sama dengan Sensorium untuk mengeksplorasi cara-cara untuk mendemokratisasikan seni, membuatnya tersedia lebih luas bagi orang-orang di seluruh dunia terlepas dari keterbatasan sosio-ekonomi dan geografis mereka."
"Kemitraan dengan Sensorium membawa tujuan ini selangkah lebih maju dan melengkapi kami dengan solusi teknologi terbaru.”
Baca Juga: Metaverse: Pemerintah Dubai Bangun Kantor Pusat Virtual di The Sandbox
Lebih lanjut, perwakilan dari Vatikan mengatakan kepada Art News bahwa NFT tidak akan digunakan untuk menjual produk atau objek, dengan menyatakan bahwa, “Sifat proyek ini untuk Humanity 2.0. secara eksklusif bersifat sosial dan bukan komersial. Selain itu, di sini NFT tidak harus berbentuk artwork, tapi bisa juga berupa tiket dan objek lainnya.”
Artikel Rekomendasi