POSJAKUT -- Parlemen Irak pada Kamis akhirnya sepakat memilih politisi Kurdi Abdul Latif Rashid sebagai presiden yang sekaligus mengakhiri kebuntuan yang berlangsung sejak pemilihan nasional pada Oktober tahun lalu.
Setelah terpilih sebagai presiden, Rashid langsung menunjuk Mohammed Shia al-Sudani sebagai perdana menteri.
Reuter memberitakan jabatan presiden, biasanya memang dipegang oleh sosok dari kalangan Kurdi, dan pada dasarnya lebih merupakan posisi yang bersifat seremonial.
Baca Juga: Gagal Lolos Piala Dunia Qatar, Ukraina Gabung Spanyol dan Portugal Tawaran untuk Piala Dunia 2030
Rashid (78 tahun) yang terpilih sebagai presiden Irak sebelumnya menjabat menteri sumber daya air Irak selama periode 2003-2010.
Pemilihan abdil Latif Rashid merupakan langkah utama menuju pembentukan pemerintah baru, yang sejak tahun lalu tidak berhasil diwujudkan oleh para politisi.
Pertikaian yang berkepanjangan di Irak antara kelompok Syiah dan kelompok Kurdi terus menjadi batu sandungan pembentukan pemerintah Irak yang baru selama hampir tahun ini.
Baca Juga: Apa Setelah Referendum di Ukraina? Menunggu Deklarasi Putin
Reuter menyebutkan insinyur lulusan Inggris itu menang atas mantan Presiden Barham Salih, yang berupaya terpilih untuk periode kedua.
Artikel Rekomendasi