Dalang di Balik Pembunuhan Mantan PM Jepang Shinzo Abe, Pernah Jadi Tentara Angkatan Laut!

- 9 Juli 2022, 07:00 WIB

POSJAKUT – Jumat, 8 Juli 2022, mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe, tewas setelah dua tembakan shotgun oleh seorang lelaki bernama Tetsuya Yamagami ditengah kerumunan.

Pelaku, berusia 41 tahun, segera ditangani pengawal Abe. Menurut laporan media Jepang NHK, aksi tersebut merupakan pembunuhan berencana.

Polisi mengatakan tersangka telah mengaku dan memiliki dendam terhadap "organisasi tertentu" di mana Abe termasuk anggota di dalamnya.

Hari itu, Abe sedang menyampaikan pidato satu menitnya di sebuah pulau lalu lintas di kota barat Nara. Sementara Yamagami yang mengenakan celana coklat dan kemeja abu-abu segera mendekat dari belakang, mengeluarkan senjata dari tas dan mulai menembak.

Baca Juga: 51 Jemaah Dibadalhajikan, 136 Orang Disafariwukufkan

Begitu tergeletak tak sadarkan diri, Abe langsung mendapatkan pertolongan pertama, menunggu kedatangan tim medis dan aparat kepolisian.

Tak lama setelah kejadian, polisi menggerebek apartemen Yamagami di kota Nara. Di dalam, ditemukan lebih banyak senjata serta alat peledak potensial.

Yamagami menggunakan senjata buatan tangan dalam serangan pada Jumat pagi. Yakni shotgun berlaras ganda, terbungkus pita hitam.

Jepang memiliki beberapa aturan paling ketat di dunia tentang kepemilikan senjata, dan tingkat kejahatan senjata yang sangat rendah.

"Tembakan pertama terdengar seperti bazoka mainan," kata seorang wanita kepada NHK. “Dia tidak jatuh dan ada ledakan besar. Tembakan kedua lebih terlihat, Anda bisa melihat percikan dan asap.”

Baca Juga: Mantan Gelandang Arsenal Itu Umumkan Gantung Sepatu Bola

Abe menderita dua luka di bagian depan lehernya, dengan jarak sekitar 5 cm, menurut Hidetada Fukushima, profesor pengobatan darurat di rumah sakit Universitas Kedokteran Nara.

Pejabat dari cabang lokal Partai Demokrat Liberal mengatakan tidak ada ancaman sebelum insiden itu. Pidato yang direncanakan Abe telah dipublikasikan pada Kamis malam.

Tidak diketahui apakah Yamagami dipekerjakan, meskipun pejabat kementerian pertahanan mengatakan bahwa ia menghabiskan sekitar tiga tahun di angkatan laut, sampai sekitar tahun 2005.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, penerus Abe, mengatakan motivasi tersangka tidak jelas. Dia menggambarkan pemilihan yang akan datang sebagai "dasar demokrasi" dan mengatakan serangan itu "tidak dapat ditoleransi".***

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x