Amerika Serikat & Eropa Aktif Kecam Rusia atas Invasi Ukraina, Bagaimana Tanggapan Negara ASEAN?

- 7 April 2022, 19:30 WIB
Presiden Joko Widodo dan Vladimir Putin
Presiden Joko Widodo dan Vladimir Putin /

POSJAKUT - Invasi Rusia ke Ukraina memicu kecaman internasional dan menyebabkan pengenaan sanksi yang cepat terhadap Rusia oleh Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, dan lainnya.

Namun, tanggapan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan sebagian besar negara anggotanya secara signifikan lebih diredam.

Pada bulan Februari lalu, para menteri luar negeri ASEAN mengeluarkan pernyataan resmi tentang krisis Ukraina. Perwakilan dari 10 negara mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan krisis yang sedang berlangsung dan menghindari kritik langsung terhadap Rusia.

Pernyataan resmi itu tidak menyebut aktivitas Rusia sebagai 'invasi atau 'agresi' terhadap Ukraina.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Tolak Bahasa Melayu sebagai Bahasa Resmi Kedua ASEAN

Pada awal Maret, mereka sekali lagi mengeluarkan pernyataan tindak lanjut yang menyerukan 'gencatan senjata segera'. ASEAN masih tidak menyebut Rusia sebagai agresor, membuat beberapa analis menggambarkan pernyataan itu sebagai tidak jelas dan hati-hati.

Satu-satunya anggota ASEAN yang menjatuhkan sanksi langsung kepada Rusia adalah Singapura.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menjelaskan bahwa Singapura berencana untuk memberlakukan “sanksi dan pembatasan yang sesuai” terhadap Rusia. Singapura juga bertujuan untuk memberlakukan pembatasan perdagangan pada bahan yang dapat digunakan sebagai senjata untuk menyakiti Ukraina.

Banyak analis mengungkap kemungkinan alasan dari kehati-hatian ini karena beberapa negara ASEAN masih bergantung pada ekonomi Rusia. Seperti halnya rezim baru Myanmar yang disuplai Moskow untuk mempertahankan kontrol militer mereka.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x