Setelah Liz Truss Mundur, Parlemen Inggris Agendakan Pemilihan PM Baru Pekan Depan

21 Oktober 2022, 10:35 WIB
Liz Truss mengaku kehilangan kepercayaan dari partainya, karena itu parlemen inggir mengagendakan pemilihan PM bari Inggris pekan depan /PIXABAY

POSJAKUT – Setelah pengunduran diri Liz Truss yang baru berkuasa 6 pekan,  pemilihan perdana menteri Inggris lanjunya akan digelar pekan depan. Truss masih akan memimpin hingga pemilihan PM baru digelar.

Nominasi PM baru telah dibuka sejak semalam waktu setempat dan akan ditutup pada Senin 24 Oktober 2022 mendatang pukul 14.00 siang waktu setempat.

Sebagaimana dilansir The Guardian, Jumat 21 Oktober 2022, kandidat hanya membutuhkan minimal 100 pendukung untuk melanjutkan ke pemungutan suara. Pemungutan suara pertama rencananya akan digelar pada Senin depan dengan mempertarungkan tiga kandidat.

Baca Juga: Setelah Liz Truss Mundur, Siapa PM Ingris? Sunak? Mordaunt? Johnson?

Seperti diketahui, pengunduran diri Liz Truss dari jabatan PM Inggis ini dipicu krisis keperjayaan internal Partai Konservatif dimana Truss berada di dalamnya. 

Liz Truss mengakui dirinya tidak dapat memenuhi janji yang dibuatnya ketika dia mencalonkan diri sebagai pemimpin Konservatif, karena kehilangan kepercayaan dari partainya. 

Sebelum pengumuman pengunduran diri Truss, para pejabat Partai Konservatif telah berkumpul di Downing Street, sementara semakin banyak anggota parlemennya yang meminta Truss untuk mundur.

 Baca Juga: Kirby dan Kelly dari Inggris Kembali ke Skuad untuk Pertandingan Persahabatan AS dan Ceko

Dilansir Reuters Kamis 20 Oktober 2022 Liz Truss berbicara di luar pintu kantor perdana menteri Downing Street Nomor 10, mengakui bahwa dia tidak dapat memenuhi janji yang dibuatnya ketika dia mencalonkan diri sebagai pemimpin Konservatif.

"Saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menjalankan mandat yang diberikan kepada saya oleh Partai Konservatif. Karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," kata Truss, Kamis waktu setempat.

Truss sendiri merupakan perdana menteri yang terpendek masa jabatannya dalam sejarah Inggris, menggeser rekor George Canning yang melayani Inggris sebagai perdana menteri selama 119 hari pada tahun 1827, sebelum dia meninggal dunia.

Baca Juga: Wenger: Arsenal Berpeluang Bagus Juarai Liga Inggris Musim Ini

Diangkat pada 6 September 2022, Truss sempat memecat menteri keuangan dan sekutu politik terdekatnya, Kwasi Kwarteng, dan meninggalkan hampir semua program yang telah dibangun Kwasi Kwarteng sebelumnya. 

Liz Truss justru mencanangkan pemotongan pajak besar-besaran yang menghancurkan mata uang pound dan obligasi Inggris. Sejak pencanangan pemotongan pajak besar-besaran itu, peringkat persetujuan untuk Truss dan Partai Konservatif runtuh.

Pada Rabu 19 Oktober 2022 kemarin  misalnya salah satu menteri dari empat menteri paling senior pemerintah,  yaitu mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman mengundurkan diri.

Baca Juga: Raja Baru Inggris Charles III Otomatis Jadi Kepala Negara 14 Anggota Persemakmuran

Suella Braverman, mengundurkan diri karena "kekhawatiran serius" terkait arah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss.

Dalam surat pengunduran dirinya yang diunggah di Twitter, Braverman menyebutkan "pelanggaran teknis terhadap aturan" yang dilakukannya, yaitu mengirimkan dokumen resmi via surel pribadinya.

Namun, dia juga mengungkapkan kekhawatiran terkait pemerintahan Truss dan langkah-langkah yang diambilnya yang melanggar janji kepada rakyat.

Saat ini Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt stengah  berusaha menemukan pemotongan pengeluaran puluhan miliar pound untuk meyakinkan investor dan membangun kembali reputasi fiskal Inggris saat ekonomi menuju resesi dan inflasi pada level tertinggi dalam 40 tahun. ***

 

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler