POSJAKUT – Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan pihaknya tetap menjajaki peluang pasar impor untuk kebutuhan Vaksin Merah Putih meski situasi Covid-19 telah dinyatakan menjadi endemi.
Menurut Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir, pihaknya tetap optimis vaksin merah putih tetap akan digunakan meskipun Covid-19 nantinya sudah seperti influenza biasa. Masyarakat masih perlu divaksi 6 bulan sekali untuk menjaga imunitas tubuh dari berbgai penyakit.
"Nanti kalau sudah menjadi endemi, COVID-19 seperti influenza, orang akan butuh juga, mungkin sekali enam bulan divaksin," kata Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir seperti dikutip dari Antra Selasa 7 Juni 2022.
Baca Juga: Pemerintah Dinilai Masih Enggan, Aliansi Alim Ulama Jakarta (AAUJ) Desak Disediakan Vaksin Halal
Basyir mengakui, pasar pasar di dalam negeri menjelang endemi diperkirakan tidak sebesar kebutuhan saat pandemic. Karena itu Bio Farma akan menyasar peluang pasar di luar negeri seperti halnya Vaksin Polio yang sudah lebih dulu diimpor ke berbagai negara di dunia.
Untuk meraih peluang ekspor vaksin COVID-19, kata Honesti, Basyir diperlukan Izin Edar Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Baca Juga: MUI Tagih Pemerintah Sediakan Vaksin Halal, Saat Ini Baru Sinovac dan Zifivax
Bos Bio Farma itu menjelaskan saat ini vaksin Covid-19 dalam negeri sedang dalam proses pengembangan, yakni Vaksin Merah Putih produksi Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis.
Seperti diketahui, vaksin Merah Putih sendiri dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Institute dan PT Bio Farma, serta Vaksin Merah Putih yang dikembangkan PT Bio Farma dengan Boulevard Medicine.
Artikel Rekomendasi