POSJAKUT -- Sampai penghujung tahun 2021 Perum BULOG tetap konsisten mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras petani hingga mencapai 1,2 juta ton.
Dengan penyerapan ini demikian dipastikan untuk tahun 2021 ini Pemerintah tidak impor beras untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Ini merupakan tahun ke 3 secara berturut-turut Pemerintah tidak melaksanakan impor tersebut," kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso saat konferensi pers yang diadakan di Lobby Kantor Gedung BULOG pada Selasa 22 Desember 2021.
Baca Juga: Untuk Menjaga Stabilitas Harga, Bulog Desak Pemerintah Menata Ulang Semua Tataniaga Pangan
Budi Waseso mengatakan, realisasi pengadaan beras dalam negeri sampai dengan minggu ketiga 2021 sebanyak 1,2 juta ton. Jumlah tersebut merupakan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan 3 tahun sebelumnya.
“Keberhasilan kita dalam melakukan penyerapan beras dalam negeri tahun ini merupakan hasil kerja keras jaringan BULOG di seluruh Indonesia di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Baca Juga: Susianah, Komisioner KPAI Raih Penghargaan Perempuan Inspiratif Ibu Bumi 2021
Dikatakan, penyerapan beras dalam negeri sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual beras selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) prakiraan produksi beras nasional pada Triwulan I t2022 adalah 11,61 juta ton.
Dengan kondisi itu Budi Waseso menegaskan, BULOG selalu siap untuk menyerap kembali produksi tersebut untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani. Bahkan ia menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir terkait kecukupan stok beras dalam negeri.
Artikel Rekomendasi