Pelaku Usaha Diminta Tunjukan Komitmen Capai Net Carbon Sink Tahun 2030

- 28 Desember 2021, 14:30 WIB
Wapres Ma’ruf Amin memberikan keterangan pers usai memimpin Rapat Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Wilayah Pesisir, Selasa, 21 Desember 2021, di Jakarta.
Wapres Ma’ruf Amin memberikan keterangan pers usai memimpin Rapat Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Wilayah Pesisir, Selasa, 21 Desember 2021, di Jakarta. /BPMI Setwapres/

POSJAKUT – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh pelaku dunia usaha dan bisnis  berkontribusi dalam penanganan masalah perubahan iklim serta pengelolaan lingkungan berkelanjutan, khususnya di Indonesia.

"Saya mengharapkan peran aktif kalangan dunia usaha dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan," ujar Wapres, Selasa 28 Desember 2021.

Seperti dikutip POSJAKUT, Wapres mengatakan pelaku usaha dapat berpartisipasi dalam rencana target Forestry and Other Land Use atau FoLU Net Carbon Sink 2030.

Baca Juga: RI Harus Jadi Contoh Baik Atasil Perubahan Iklim dan Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan

"Ini untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim, karena Indonesia berkomitmen tinggi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca," katanya dilansir Antara.

Selain itu, Wapres juga meminta para pelaku usaha untuk memiliki komitmen sungguh-sungguh dalam mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan para pelaku usaha telah memberikan dukungan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, sebagai upaya memenuhi komitmen dunia.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Jelaskan Isu Polisi Menyuruh Ibu Korban Menangkap Sendiri Pelaku, si Ibu Sudah Minta Maaf

"Dunia usaha telah mengawali dukungan dalam penurunan emisi gas rumah kaca, memenuhi komitmen dunia sebagaimana penegasan Pemerintah RI yang disampaikan Presiden di COP 26 Perubahan Iklim di Glasgow, FoLU Net Carbon Sink 2030," kata Siti.

Upaya mitigasi perubahan iklim tersebut berkaitan antara lain dengan pembangunan dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) berbasis keanekaragaman hayati.

"Pada tahun 2021 ini, tercatat area binaan mencapai 286.468,9 hektar, yang tersebar di 27 provinsi," jelas menteri.***

 

 

Editor: Fenty Ruchyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini