Pastikan Daging Impor Aman, Tim BUlOG Lakukan Inspeksi Langsung ke RPH India

28 Juni 2022, 22:30 WIB
Daging yang diimpor dipastikan hanya dilakukan supplier yang telah mendapat sertifikasi halal dari MUI dan izin pemasok dari Kementan /bulog

POSJAKUT – Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso menegaskan bahwa daging impor beku yang didatangkan dari India bebas dari penyakit mulut dan kaki (PMK) setelah pihaknya melakukan inspeksi langsung ke India.

Menurut Dirut Perum BULOG Budi Waseso, tim nya telah melakukan langsung proses penelusuran dan pemotongan serta transportasi produksi hewan ternak di India.

Tim Perum BULOG kata Budi Waseso juga telah melakukan inspeksi dari tahap peternak hingga rumah produksi di daerah yang dipilih secara acak untuk memeriksa prosedur  yang dilaksanakan oleh pemasok daging beku.

Baca Juga: 20 Ribu Ton Daging Impor Perum Bulog Sudah Masuk New Priok Container Terminal One

“Tim  yang kami turunkan telah memeriksa langsung proses penelusuran dan pemotongan serta  transportasi produksi hewan ternak di India,” tegas Buwas sapan akrap Budi Waseso pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI bersama Kementan, ID Food dan PT Pupuk Indonesia Senin 27 Juni 2022 kemarin.

Mantan Kabareskrim Polri itu menjelaskan, tim Perum BULOG yang berangkat ke India dipimpin langsung Direktur Bisnis BULOG Feby Novita. Tugas mereka adalah memastikan semua daging yang diimpor dari India layak dikonsumsi masyarakat.

Buwas mengatakan, meskipun mekanisme importasi yang dilakukan Perum BULOG telah lolos verifikasi dari Balai Karantina Kementerian Pertanian RI, namun pihaknya masih merasa perlu melakukan inpeksi langsung ke India agar lebih meyakinkan.

 Baca Juga: BULOG Pastikan Daging yang Diimpor dari India Halal dan Bebas Penyakit Mulut dan Kuku

Verifikasi Balai Karantina Kementerian Pertanian RI, mewajibkan saat tiba di Indonesia daging langsung diperiksa tiap kontainer oleh tim Balai Karantina Tanjung Priok Kementerian Pertanian kemudian diberi sertifikat. 

Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi IV dpr, Direktur Bisnis Febby Novita yang baru saja pulang dari India, diberi kesempatan langung menjelaskan proses importasi daging beku dari india.

Febby mengatakan, sebelum dilakukan pengiriman ke Indonesia, daging yang diimpor BULOG dipastikan hanya dilakukan oleh supplier yang telah mendapat sertifikasi halal dari MUI dan izin untuk memasok ke Indonesia dari Kementerian Pertanian RI.

 Baca Juga: Dirut BULOG Jamin Kecukupan Ketersediaan Daging Dalam Negeri Jelang Lebaran idul Fitri

Produk daging bekunya sendiri harus telah memenuhi kriteria kesehatan hewan dan dinyatakan layak dikonsumsi manusia (fit for human consumption) sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat kesehatan (Health Certificate) dari Lembaga Veteriner di India.

Menurut Febby ada empat tahapan yang dilalui ternak sebelum diekspor dalam bentuk daging beku ke Indonesia. Tahapan tersebut adalah peternak, agregator, pemasok, dan rumah produksi.

Dalam setiap tahapan dimonitoring secara penuh oleh dokter hewan negara bagian. Jumlah dokter hewan di setiap tahapan bisa mencapai puluhan di rumah poduksi.

Baca Juga: BULOG Pastikan Siap Jamin Stabilitas Harga Kebutuhan Pangan Pasca Libur Lebaran

Para dokter hewan di rumah potong (RPH) inilah yang memastikan hewan yang dipotong benar-benar bebas penyakit dan layak untuk proses produksi. Sistem traceability ternak juga dijalankan dengan baik dimana setiap ternak dipasang eartag sebagai ID.

Tiap ternak memiliki kartu identitas yang berisi riwayat vaksin, asal ternak, dan informasi lainnya. Sebelum dipotong, hewan ternak melalui proses pelayuan terlebih dahulu agar bebas dari virus. 

“Pelayuan (chilling) dilakukan dengan cara menyimpan ternak di ruangan bersuhu minus 40 0 -5 derajat celcius selama kurang lebih 24 jam. Setelah itu ternak dipindahkan ke ruangan bersuhu minus 28 derajat,’ kata Febby Novita.

 Baca Juga: BULOG Peringati HUT 55 dengan Kegiatan Sosial dan Berbagai Lomba Libatkan Masyarakat

Pelayuan tersebut dimaksudkan agar tingkat Ph daging berada di level di bawah 6, pada level tersebut virus tidak dapat bertahan hidup atau di tingkat matinya virus.

Daging beku ditreatment dengan pelayuan hingga pH daging dibawah 6, yang membuat virus PMK tidak dapat hidup. Perlakuan ini merupakan standar internasional yang ditetapkan oleh World Organisation of Animal Health (WOAH/ dahulu bernama OIE). 

Jadi dari awal jelas Febby sudah ketat di proses pemotongan hewan untuk memastikan hewan itu sehat, tidak ada PMK, antraks, dan virus lain.

 bulogBaca Juga: Food Station Tjipinang dan Bulog DKI Jamin  Stok Beras Jelang Idul Fitri 2022 Lebih dari Mencukupi

“Kalau hanya memberikan bukti sertifikasi dan lainnya, mungkin tidak bisa kami yakini (seperti ini),” katanya di hadapan Komisi IV DPR. 

Febby menjelaskan dia datang ke India membawa tim dokumentasi (sendiri) dan tidak ada pengaturan. Tim benar-benar random saat melakukan inspeksi.

Menurut Febby produksi daging di India telah mendapatkan beragam sertifikasi dan pengakuan dari organisasi dan badan internasional.

Daging yang di produksi di perusahaan India yang telah diakui, memiliki sanitasi dan standar hygiene sesuai dengan ketentuan internasional.

Walaupun menyandang status negara yang belum bebas PMK, saat ini India mengekspor daging beku ke lebih dari 65 negara (termasuk Amerika Serikat, Malaysia, Arab dan negara ASEAN) dan sejauh ini tidak ada negara yang mengaitkan wabah PMK. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Tags

Terkini

Terpopuler