Erick Thohir Gelontorkan 3,7 Juta Liter Minyak Goreng Lewat Operasi Pasar Bersama BUMN

9 Januari 2022, 19:00 WIB
Minyak goreng di Purwakarta alami kenaikan. //Tim Purwakarta News

POSJAKUT – Sejumlah BUMN dan Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan operasi pasar sekitar 3,7 juta liter minyak goreng hingga Mei 2022.

Menteri BUMN Erick Thohir akan memimpin operasi pasar minyak goreng bersama sejumlah BUMN sebanyak 3,7 juta liter hingga Mei 2022.

Sebanyak 3,7 juta liter minyak goreng akan dilepas dalam operasi pasar yang dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir bersama sejumlah BUMN hingga Mei 2022.

Baca Juga: Minyak Goreng Masih Tinggi, Belum Turun Banyak. Kemendag Bilang Ada Beberapa Hal Penyebabnya

"BUMN melakukan operasi pasar, artinya kami melakukan intervensi di mana sampai bulan Mei 2022 kami akan melakukan intervensi sekitar 3,7 juta liter minyak goreng," ujar Erick Thohir dilansir Antara saat menyampaikan pidato kunci di Universitas Sumatera Utara di Medan, Minggu 9 Januari 2022.

Menurutnya, BUMN harus melakukan intervensi begitu terjadi ketidakseimbangan.

Karena BUMN berfungsi sebagai penyeimbang pasar, penyeimbang ekonomi dan juga harus melakukan intervensi ekonomi ketika terjadi ketidakseimbangan itu.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng, Cabai Rawit, Bawang Kompak Naik Sejak Januari 2022. Emak-emak Menjerit

Misalnya, ketika harga masker mahal di masa awal COVID-19, Kimia Farma membuat operasi pasar supaya harga masker murah.

Lalu juga ketika minyak goreng sekarang mahal karena harga kelapa sawit naik.

Jika harga kelapa sawit jatuh yang risau adalah petani dan pengusaha, sehingga jika yang terjadi sebaliknya maka yang risau adalah konsumen.

Baca Juga: Erick Thohir Optimis 77 Juta Vaksin Bio Farma Siap Diproduksi Tahun Depan

"Inilah ekonomi, maka dari itu kemarin Presiden RI Joko Widodo menugaskan tidak hanya kepada BUMN namun kepada seluruh pelaku usaha swasta untuk menggelar operasi pasar 1,25 miliar liter minyak goreng," kata Erick Thohir.

Erick juga menyampaikan hal tersebut tidak mungkin hanya dilakukan oleh BUMN sendiri.

Pasalnya BUMN sebagai perusahaan kelapa sawit hanya memiliki empat persen market share sedangkan mayoritas dipegang oleh swasta.

Operasi pasar tambahan untuk minyak goreng dilakukan  sesuai  arahan Presiden RI Joko Widodo.***

Editor: Fenty Ruchyat

Tags

Terkini

Terpopuler