Pesan Menparekraf kepada Peserta Santri Digitalpreneur: Ciptakan Lapangan Pekerjaan, Bukan Cari Kerja

6 Desember 2021, 12:42 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap peserta Santri Digitalpreneurship mampu ciptakan lapangan pekerjaan, bukan cari kerja /Tety Polmasari/Kemenparekraf

POSJAKUT -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, memiliki harapan kepada para santri yang telah mengikuti program “Santri Digitalpreneur Indonesia”.

Ia berharap para santri dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi kreatif tanah air. Khususnya, di bidang teknologi digital hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga, dalam kegiatan Silaturahmi dan Apresiasi Santri Digitalpreneur Indonesia, di Darunnajah Islamic Bording School, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Desember 2021.

Baca juga: Di Jakarta Selatan Banyak Permintaan Warga Membuat Sumur Resapan untuk Atasi Banjir

“Santri Digitalpreneur Indonesia” sendiri merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf yang telah berlangsung selama dua bulan. Dimulai dari Oktober hingga November 2021.

Para santri yang tergabung telah menjalani berbagai jenis pelatihan, yakni animasi 2 dimensi, animasi 3 dimensi, dan audio creative production.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, digitalisasi yang dimaksud bukan hanya berjualan online tapi juga menciptakan konten-konten kreatif dan ikut mengambil peran sebagai pelaku ekonomi kreatif.

Baca juga: Lewat Jakarta Fashion Hub Sandi Uno Ingin Fesyen Indonesia Bersaing di Dunia

“Saya ingin para santri bukan mencari lapangan kerja tapi justru menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

Menteri ingin para santri yang mengikuti pelatihan ini bisa menginisiasi kreasi digital seperti film Nussa dan juga Rico the Series.

Menparekraf menyebutkan, program Santri Digitalpreneur Indonesia ini akan dilanjutkan di tahun depan. Pelatihan yang diberikan pun akan lebih banyak lagi.

Baca juga: 'Santripreneur Award' Bisa Jadi Pionir Pengembangan Kewirausahaan Indonesia

Ada coding, games, web development, digital marketing, dan pelatihan program entrepreneurship lainnya. Dengan target peserta adalah 1.000 pondok pesantren.

“Kita harus cetak para santri yang betul-betul memiliki daya saing, berkualitas, berkelas dunia," katanya.

Para santri ini diharapkan tidak saja memiliki ilmu pendidikan digital, iman, dan takwa. Mereka juga jago berdagang menjadi para ahli pembiayaan, investasi, bukan hanya di Indonesia tapi mampu bersaing di internasional.

Menparekraf mengajak para santri untuk mulai berfikir konten kreatif seperti apa yang bisa diciptakan untuk berdakwah, bagaimana bisa menebar kebaikan yang berlandaskan empat sifat wajib bagi rasul yaitu sidiq, amanah, tabligh, dan fathonah.

Salah satu mentor Santri Digitalpreneur Indonesia yang juga pelaku Usaha Industri Kreatif Subsektor Animasi, Yuda Wirafianto, menyampaikan, antusiasme dari para santri sangat baik.

Secara umum para santri sangat berminat dengan dunia digital. Pada saat proses pelatihan para santri juga sangat kritis, karena sering melontarkan pertanyaan.

“Saya berharap ke depan santri-santri ini bisa mewarnai zaman. Semoga santri kita bisa menjaga nilai keislaman dan memperkuat karakter bangsa,” ujarnya.

Hadir dalam kesempatan ini pendakwah Digital, Habib Husein Ja'far Al Hadar, Konten Kreator Atta Halilintar, serta Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah.

Editor: Tety Polmasari

Tags

Terkini

Terpopuler