POSJAKUT -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan milik pemerintan Povinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaja (FSTJ) kini fokus memperkuat cadangan pangan prioritas untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan dan resesi ekonomi 2023 nanti.
Menurut Diektur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo fokus yang dilakukan saat ini adalah memperkuat penyediaan cadangan pangan seperti gabah, beras bahkan menyediakan beras fortivikasi.
Selain itu kata Pamrihadi pihaknya juga akan terus melanjutkan pengembangan budi daya tanam untuk beberapa area dengan luas 1.000 hektar dan memperkuat program kontrak farming dengan daerah penghasil beras seluas 10.000 hektar.
PT Baca Juga: PT Food Station Jalin Kerja Sama Sebagai Pembeli Siaga Beras Asal Karawang dan Cirebon
"Rencana kerja 2023 kami telah mendapatkan dukungan dari anggota dewan. Dalam hal ini kami mendapatkan penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp89 miliar," katanya Pamrihadi Wiraryo Ahad 6 November 2022.
Pamrihadi juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang proses perubahan badan hukum dari Perseroan Terbatas (PT) Food Station Tjipinang Jaya menjadi Perseroan Daerah (Perseroda).
Hal ini katanya untuk mengoptimalkan upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat melalui berbagai upaya dari hulu sampai hilir, karena pihaknya diamanatkan untuk memperdalam dan menjabarkan tentang proses kerja dari hulu sampai hilir ini.
Baca Juga: PT Food Station Kembangkan Program Pengadaan Pangan ke Seluruh Karyawan BUMD Milik DKI Jakarta
Sementara untuk pemasaran, menurut Pamrihadi, PT Food Station sedang melakukan melakukan penetrasi pasokan ke Kalimantan bekerjasama dengan PT Sinar Pangan Borneo yang mengusung brand FS Borneofood.