Peluncuran itu dilakukan setelah kantor Yoon berjanji memberikan "respons cepat dan tegas" sehingga Korut membayar harga atas provokasinya.
Seperti diketahui, peluncuran rudal balistik itu dilakukan setelah Pyongyang menuntut Amerika Serikat dan Korea Selatan menghentikan latihan militer skala besar, dengan mengatakan "ketergesaan dan provokasi militer tidak dapat lagi ditoleransi".
Militer sekutu melakukan salah satu latihan udara terbesar yang pernah ada dengan melibatkan ratusan pesawat tempur Korea Selatan dan AS, termasuk pesawat tempur F-35, serta melakukan misi simulasi secara terus menerus. ***
Artikel Rekomendasi