Penyakit Misterius Menewaskan 97 Orang di Sudan Selatan. Belum Ada Temuan, WHO Masih Menyelidiki Lebih Lanjut.

- 24 Desember 2021, 07:30 WIB
Puluhan Orang Menunggu Giliran Pengobatan di Sudan Selatan
Puluhan Orang Menunggu Giliran Pengobatan di Sudan Selatan /Twitter

POSJAKUT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki penyakit misterius di Sudan Selatan yang telah menewaskan puluhan orang. Sejauh ini 97 orang telah meninggal karena penyakit yang tidak diketahui itu di Fangak, Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan.

Komisaris Kabupaten Fangak Biel Boutros Biel mengatakan hari Kamis, 23 Desember 2021, bahwa kematian terbaru terjadi pada seorang wanita tua. Kematian sebagian besar dilaporkan di antara orang tua dan anak-anak usia 1 hingga 14 tahun, menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan Sudan Selatan.

Gejala penyakit misterius itu termasuk batuk, diare, demam, sakit kepala, nyeri dada, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, dan kelemahan tubuh. Biel mengatakan tim WHO yang melakukan perjalanan ke Fangak telah pergi, tetapi tidak mengomunikasikan temuan mereka kepada pemerintah setempat.

Baca Juga: Amerika Serikat Izinkan Penggunaan Obat Oral, Pfizer Memulai dengan Pil Covid Untuk Usia 12 Tahun ke Atas

Dalam sebuah pernyataan kepada ABC News, Collins Boakye-Agyemang, juru bicara WHO Afrika, mengatakan badan tersebut mulai menyelidiki wabah pada November tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menurut BBC News, karena daerah tersebut baru-baru ini dilanda banjir besar, WHO menguji sampel dari pasien kolera, yang biasanya tertular dari persediaan air yang terinfeksi. Namun sampel kembali negatif untuk penyakit bakteri menular.

Dosen Fakultas Kedokteran di Universitas Juba di Sudan Selatan, Sheila Baya, mengatakan kepada BBC News bahwa para ilmuwan WHO harus mencapai Fangak dengan helikopter karena banjir untuk melakukan pengujian.

Baca Juga: Keberhasilan Penanganan Pandemi Covid-19 Bukan Sukses Presiden, Tapi Berkat Gotong Royong Semua Pihak

Dalam sebuah pernyataan bulan lalu, oraganisasi kemanusiaan internasional Médecins Sans Frontires (Dokter Tanpa Batas) menyebut banjir sebagai “badai sempurna” untuk wabah penyakit.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: BBC News ABC News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x