Penyebaran Meluas, WHO Ingatkan Publik Akan Ancaman Omicron. Vaksin Booster Disarankan Untuk Imun Rendah

21 Desember 2021, 10:15 WIB
ILLUSTRASI. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui mengenai varian virus baru Omicron yang menyebar di Afrika Selatan. /Pikiran Rakyat.com//Pixabay/monicore/

POSJAKUT --  Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan publik soal penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang terus menjalar ke beberapa penjuru dunia.

WHO memastikan varian Omicron ini memiliki daya tular lebih tinggi ketimbang Delta yang sudah menginfeksi hampir sebagian besar penduduk dunia.

“Varian Omicron dari virus Corona ini menyebar lebih cepat daripada varian Delta dan menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau yang telah pulih dari penyakit Covid-19,” ujar Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dikutip POSJAKUT dari Reuters, Selasa 21 Desember 2021.

Baca Juga: JADWAL SHOLAT: Khusus Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

Sejumlah ilmuwan dari WHO juga sudah merilis pendapatnya ke publik soal kemungkinan merebaknya Omicron.

Salah satunya Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan. Ia mengatakan tidak bijaksana untuk menyimpulkan bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan dari varian sebelumnya.

“Dengan jumlah korban yang terus bertambah, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," kata Soumya Swaminathan.

Baca Juga: BMKG Memperkirakan Lima Wilayah Kota Jakarta Akan Diguyur Hujan Cukup Deras  

 Ia menambahkan Omicron berhasil menghindari beberapa respons imun. Artinya  program booster yang diluncurkan di banyak negara harus ditargetkan pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah.

Sementara Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut Omicron akan menginfeksi tubuh yang belum dan sudah divaksinasi.

“Sekarang ada bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada varian Delta. Kemungkinan besar orang yang divaksinasi atau pulih dari Covid-19 dapat terinfeksi atau terinfeksi ulang," papar Tedros.***

Editor: Fenty Ruchyat

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler