Studi: Semakin Banyak Orang di Bawah 50 Tahun Terkena Kanker, Ini Penyebabnya

- 10 September 2022, 18:45 WIB
Studi: Semakin banyak orang di bawah 50 Tahun terkena kanker, iIni  penyebabnya. Foto: illustrasi/pixabay.
Studi: Semakin banyak orang di bawah 50 Tahun terkena kanker, iIni penyebabnya. Foto: illustrasi/pixabay. /pikiran-rakyat.com/

Akan tetapi, tim peneliti mengatakan kemajuan tersebut bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan angka kasus kanker di usia yang lebih muda mengalami peningkatan.

Setelah melakukan ulasan yang lebih mendalam, tim peneliti menemukan beberapa faktor lain yang mungkin mendorong peningkatan kasus kanker pada kelompok usia di bawah 50 tahun. Faktor-faktor tersebut adalah pola makan dan gaya hidup kebarat-baratan.

Tim peneliti juga menemukan beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko kanker pada usia yang lebih muda. Faktor-faktor tersebut antara lain konsumsi alkohol, kurang tidur, merokok, obesitas, dan makanan ultra proses.

Terkait faktor kurang tidur, tim peneliti menemukan bahwa durasi tidur pada orang dewasa saat ini tak jauh berbeda dengan beberapa puluh tahun lalu. Akan tetapi, durasi tidur anak-anak saat ini jauh lebih singkat dibandingkan berpuluh-puluh tahun lalu.

-Baca Juga: Saatnya Memeriksa Madu Anda, di AS Produk Madu Tercemar Viagra

Di sisi lain, makanan ultra proses, minuman bergula, obesitas, diabetes tipe 2, gaya hidup tidak aktif, dan konsumsi alkohol saat ini mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun 1950-an.

Menurut peneliti, kebiasaan-kebiasaan ini turut memicu perubahan mikrobioma usus yang kemudian meningkatkan risiko kanker.

"Dari 14 jenis kanker yang mengalami peningkatan dan kami pelajari, delapan di antaranya berkaitan dengan sistem pencernaan. Makanan yang kita santap merupakan makanan bagi mikroorganisme di usus kita," ungkap ketua tim peneliti, Tomotaka Ugai MD PhD.

Ugai menyebut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Reviews Clinical Oncology ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Sebagian dari keterbatasan itu adalah minimnya data dari negara-negara berpendapatan rendah dan sedang.

Dia juga menilai perlu adanya studi jangka panjang yang memantau kondisi partisipan sejak usia kanak-kanak hingga dewasa.

Halaman:

Editor: Ramli Amin

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x