Network
Diantaranya mereka tak hanya memiliki kemampuan akting yang baik tapi juga dinilai mampu merepresentasikan anak-anak SMA yang diceritakan dalam film.
Skenarionya memang membutuhkan pemain-pemain anak-anak SMA.
Selain itu pemain-pemain ini dipilih karena mereka mempunyai talent di bidang akting, sekaligus menjadi representasi dari generasinya.
"Kalian Pantas Mati" diproduksi oleh Ideosource Entertainment dan Paragon Pictures.
Baca Juga: Ini Cerita Park Eun Bin Sempat Tolak Perankan Pengacara Autis di 'Extraordinary Attorney Woo'
Mereka bekerja sama dengan perusahaan film Korea Selatan Newko Global Entertainment serta didukung oleh Anami Films, International Design School (IDS), dan WME Independent,
Film aslinya menampilkan tema hantu di sekolah, cocok dengan profil penonton muda Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan populasi remaja yang besar dan menyukai film horor.
Anami memutuskan untuk membuat ulang cerita hantu Korea menjadi film Indonesia, konfirmasi Produser Eksekutif Newko Global Entertainment Jeff Lim.
Sementara itu, Produser Paragon Pictures Robert Ronny mengatakan film "Kalian Pantas Mati" sangat berbeda jika dibandingkan dengan film-film horor Indonesia lainnya.
Baca Juga: Sutradara 'Mencuri Raden Saleh' Angga Dwimas Sasongko Akui Alami Tantangan Selesaikan Film, Ini Pengakuannya
"Meskipun bergenre horor, film ini juga menonjolkan unsur drama dan romance-nya. Dan kami sangat antusias bisa merilis film horor perdana dari Paragon Pictures ini," kata Robert.
Hal lain yang membuat film "Kalian Pantas Mati" terasa spesial adalah film tersebut juga mengangkat isu perundungan yang kerap menjadi tantangan bagi para remaja.
Untuk itu, IDS sebagai sekolah film sangat mendukung produksi film tersebut.
Bersama IDS, banyak sekolah meramaikan acara nonton bareng untuk mengkampanyekan #STOPBULLYING di berbagai kota.***
Artikel Rekomendasi