POSJAKUT -- Sempat diprediksi anjlok, Morbius berhasil merebut hati penggemar komik dan film-film Marvel, berikut alasannya.
Tayang akhir Maret lalu di Indonesia, Film yang diangkat dari Marvel Comics ini sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar Marvel.
Morbius atau Morbius The Living Vampire diciptakan oleh Roy Thomas dan awalnya dirancang oleh Gil Kane, pertama kali muncul sebagai penjahat Spider-Man di The Amazing Spider-Man #101 pada Oktober 1970.
Ada beberapa alasan mengapa harus nonton Morbius yang disebut-sebut sebagai anti hero ini namun harus berkutat dengan penyakit yang dideritanya.
Baca Juga: Morbius Superhero Marvel Comics Raih Box Office di Awal Penayangan di Amerika Utara
Alasan itu bisa saja mengetahui lebih jauh karakter anti hero. Karakter anti-hero sebenarnya tak kalah menarik dari superhero.
Itu sudah terbukti dengan karakter Venom, film Marvel yang telah dirilis beberapa tahun lalu. Atau bahkan Joker, anti hero film DC Comics yang banyak penggemar.
Di Morbius ini pasti bikin penasaran penggemar Marvel. Termasuk bagaimana seorang ilmuwan bisa memiliki kemampuan supranatural menyerupai vampir.
Dalam trailer yang telah dirilis, Mobius menunjukkan kepada penggemar perjalanan yang menegangkan dari karakter tituler dalam film ini.
Baca Juga: Episode Pertama Moon Knight di Disney Hotstar, Superhero Marvel Miliki Empat Jati Diri, Waduh!
Walau anti hero ternyata Mobius juga punya villain yang akan membuat plot cerita semakin seru dan menarik.
Alasan lain yang membuat Morbius wajib ditonton adalah Jared Leto. Jared Leto dikenal sebagai aktor yang telah mendedikasikan dirinya untuk karakter hingga tingkat yang hampir tidak masuk akal.
Ia sempurna mainkan Joker di Suicide Squad tahun 2017 atau produsen replika misterius Niander Wallace di Blade Runner 2049.
Mungkin Morbius adalah karakter yang tepat melengkapi dedikasinya selama karirnya ini.
Diketahui Morbius berpusat di sekitar karakter Dr. Michael Morbius, ahli biologi dan biokimia Yunani yang menderita penyakit darah langka.
Dia mencoba obat berbahaya yang justru mengubahnya jadi seperti vampir. Sesuatu hal yang mungkin tak pernah ia bayangkan bahkan diinginkan.
Saat bepergian ke New York, Morbius berusaha menemukan obat untuk penyakit langka yang dideritanya seumur hidup.
Untuk melakukan itu, Morbius bereksperimen dengan pengobatan radikal yang melibatkan DNA kelelawar vampir dan terapi kejut listrik.
Alih-alih sembuh, Morbius malah menderita penyakit yang jauh lebih buruk, membuatnya haus darah seperti vampir.
Namun dia juga mendapatkan kemampuan persis makhluk supernatural tersebut.***