Mamoru Hosoda Ciptakan Belle yang Tayang di Festival Film Cannes, Keren Abis!

14 Februari 2022, 13:30 WIB
Biografi sutradara film Belle, Mamoru Hosada /Instagram.com/crunchyroll_pt

POSJAKUT – Mamoru Hosoda menjadi sutradara animasi terkenal baik di dalam maupun di luar negeri salah satunya ciptakan karakter Belle di film terbarunya.

Sutradara Jepang ini tenar dengan  karyanya di film-film seperti "The Girl who Leapt Through Time", "Wolf Children",  "Mirai" dan "Belle".

Kesemua film itu dinominasikan di ajang penghargaan film bergengsi internasional Oscar dan tayang di Festival Cannes 2022.

Mamoru Hosoda sontak menjadi sutradara animasi yang dihormati karena karya-karyanya tersebut.

Baca Juga: Belle, Anime Garapan Mamoru Hosoda Raup 2 Juta Dolar AS di Empat Hari Penayangan di Amerika Utara

Menilik film terakhir Mamoru  Hosoda yakni "Belle" mendapat respon sangat baik.

Tayang pekan-pekan awal Januari 2022, film itu laris ditayangkan di bioskop-bioskop di Amerika Utara.

"Belle" berkisah tentang  sosok gadis piatu Suzu yang tertutup dan jauh dari ayahnya dan dunia.

Usai kematian ibunya, Suzu makin apatis pada dunianya dan mencari-cari kehidupan di dunia lain.

Ia lalu menempa kehidupan ganda di metaverse "U" sebagai bintang musik, Belle, yang miliki pengikut hingga 5 miliar.

Menjadi Belle, Suzu memiliki kehidupan lain yang lebih berwarna.

Mamoro mengungkap ketidakdugaan penonton saat salah satu konser Belle terganggu oleh pengguna misterius lain yang dikenal sebagai Beast.

Hal itu mengungkap kebenaran di balik identitas mereka mengungkapkan lebih banyak tentang Suzu, U, dan sifat simbolis Belle dan Beast daripada yang dia duga sebelumnya.

Baca Juga: JFF Online 2022 Tampilkan 20 Film Apik Jepang, Ada Her Love Boils Bathwater, Dimulai Besok!

Belle dengan karakternya dan kehadiraan Beast memang terinspirasi oleh dongeng Eropa, "Beauty and the Beast".

Yang kita tahu dilm ini sudah beberapa kali diadaptasi ke layar perak.

Mulai dari yang paling terkenal dengan mahakarya Prancis John Cocteau tahun 1946 dan sebagai musikal animasi Disney pada tahun 1991.

Dengan "Belle",  Mamoro Hosoda telah menawarkan pandangannya sendiri yang melekat pada akar cerita abadi.

Memang pandangannya itu menyimpang dari cerita asli untuk ia sisipkan spin kontemporer yang diresapi internet pada kisah tersebut dan makna keindahan yang menjadi miliknya sendiri.

"Saya menyukai kisah 'Beauty and the Beast' bahkan sebagai seorang anak, dan apa yang saya suka tentang itu adalah cara nilai-nilai Anda terbalik. Apa yang Anda anggap cantik ternyata jelek, dan apa yang Anda anggap jelek ternyata cantik. Sebagai mahasiswa, saya melihat versi Jean Cocteau dan saya sudah merasakan daya tarik Beast sebagai karakter di sana," papar Hosoda.

Baca Juga: Film Her Love Boils Bathwater, Pentingnya Keluarga dan Berendam di Sento!

Hosoda menyebut pribadinya leboh menyukai Belle versi Jean Cocteau dari versi Disney.

Ia mengungkap ingin membuat film itu semakin relevan untuk penonton di hari ini.

Disadarinya bahwa perubahan terbesar adalah apa yang kita anggap atau definisikan sebagai kecantikan.

"Bagi saya, kekuatan adalah keindahan dan mampu tumbuh dan menjadi lebih kuat adalah indah dan cantik," ujar Hosoda.

Hal itulah memang yang dilakukan Suzu ketika dia bertemu diri lain yang ada di dalam dirinya yang disebut Belle.

Belle membantunya menjadi versi dirinya yang lebih kuat, dan itulah kecantikan yang saya definisikan hari ini," kata Hosoda.

"Belle" yang dalam bahasa Jepangnya "Ryuu to Sobakasu no Hime" telah tayang di sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai 12 Januari lalu.

Selain disutradarai oleh Hosoda, film ini dibintangi oleh Kaho Nakamura sebagai Suzu/Belle, Takeru Satoh sebagai Beast/Kei, Lilas Ikuta Yoasobi sebagai Hiroka, dan Ryo Narita sebagai Shinobu.

 Baca Juga: Melanggar Aturan Dunia Zombie, Ini Hal yang Bedakan 'All of Us Are Dead' dengan Film & Serial TV Lainnya

Belle", tayang perdana selama Festival Film Cannes (Festival de Cannes) ke-74, di bagian Cannes Premiere.

Mengikuti sejumlah karya terdahulunya, "Wolf Children" (2012), "The Boy and the Beast" (2015), dan "Mirai" (2018), ini adalah Seleksi Resmi (Official Selection) pertama untuk Mamoru Hosoda.

Dikutip dari laman resmi Cannes, "Belle" adalah film animasi ketiga yang dipresentasikan tahun ini di festival setelah "Where is Anne Frank" karya Ari Folman dan "The Summit of the Gods" oleh Patrick Imbert.

Dengan film ini, Mamoru Hosoda kembali membahas dunia virtual, yang sudah pernah ia tangani di film "Summer Wars" (2009).

"'Belle' adalah film yang selalu saya impikan untuk dibuat, dan dapat saya buat hari ini berkat kulminasi dari film-film saya sebelumnya. Dalam yang satu ini, saya mengeksplorasi romansa, aksi, dan ketegangan serta tema-tema yang lebih dalam seperti hidup dan mati. Saya berharap itu akan menjadi pertunjukan besar yang menghibur," kata Hosoda.***

Editor: Fenty Ruchyat

Tags

Terkini

Terpopuler